Berita / Nusantara /
Inflasi Lagi
Provinsi ini Tertekan oleh Kebijakan Presiden Jokowi
Medan, elaeis.co - Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi pelopor modernisasi industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Dan selama berpuluh tahun, kelapa sawit telah tumbuh menjadi komoditas andalan bagi Sumut.
Namun dalam waktu sebulan terakhir, provinsi ini justru seperti tak merasakan manfaat positif dari komoditas yang sangat dibangga-banggakan tersebut.
Ini terjadi seturut dengan gejolak harga minyak nabati di pasar global sehingga mengerek harga minyak goreng (migor) sawit di dalam negeri sehingga, mau tak mau, mendongkrak inflasi.
Harga migor semakin terkerek tatkala Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kebijakan sapu jagad, melarang ekspor migor dan bahan baku migor.
Pengamat ekonomi dari Kota Medan, Gunawan Benjamin, kepada elaeis.co, Selasa (11/5/2022), melihat kebijakan sapu jagad Presiden Jokowi yang cenderung melawan arus pasar tersebut justru belum bisa menurunkan harga migor, baik curah maupun kemasan sederhana dan premium.
"Karena itu saya mendesak agar Presiden Jokowi segera membuka keran ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang menjadi komoditas unggulan Sumut," kata akademisi di sejumlah kampus di ibukota Provinsi Sumut ini.
Ia mengakui tingkat pertumbuhan ekonomi Sumut mengalami kenaikan. tetapi di saat yang bersamaan migor dan sejumlah komponen lainnya mendongkrak inflasi.
Sebagai ekonomi, ia melihat pertumbuhan ekonomi bakal sia-sia kalau inflasi Sumut tinggi. Ia lalu mencuplik laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan inflasi Sumut pada bulan April sebesar 0.44 persen.
Kata dia, hal itu terbilang masih cukup tinggi, walau secara nasional besaran inflasi itu masih jauh lebih rendah. Ia khawatir inflasi di Sumut itu mendekati 2 persen.
Apalagi, kata Gunawan, inflasi sebesar itu baru dilalui selama empat bulan yang lalu. Ia khawatir inflasi di Sumut pada akhir tahun ditutup di kisaran tiga sampai empat persen.
Komentar Via Facebook :