Jakarta, Elaeis.co - Kebun kelapa sawit seluas 929 hektar di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, diikutkan dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) karena tidak produktif. Selain sudah berusia tua, bibit yang digunakan juga asalan.

Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko menargetkan peremajaan atau replanting kebun milik enam kelompok tani itu selesai bulan November mendatang. Enam kelompok tani itu tersebar di Kecamatan V Koto, Kecamatan Air Manjuto, Kecamatan Setia Budi, Kecamatan Teras Terunjam, Kecamatan Pondok Suguh, dan Kecamatan Malin Deman.

“Peremajaan tanaman kelapa sawit harus selesai tahun ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, dikutip Antara, kemarin.

Menurutnya, dari enam kelompok tani itu, tiga kelompok baru saja menandatangani kontrak kerja dengan pemerintah pusat. “Tiga kelompok tani lainnya sudah jalan melaksanakan PSR,” katanya.

Dari luasan 929 hektar tersebut, katanya, baru 60 hektar diantaranya yang sudah ditumbang dan ‘cipping’. Sedangkan penggalian lobang di lahan seluas 60 hektar tersebut baru terlaksana sekitar 10 persen.

“Petugas dari Dinas Pertanian rutin melakukan peninjauan untuk memastikan pekerjaan peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif milik kelompok tani sesuai dengan spesifikasi,” jelasnya.

“Sejak tahun 2017 sampai tahun 2020, Mukomuko mendapatkan jatah program replanting seluas 2.084 hektar. Semuanya kebun kelapa sawit milik petani,” tambahnya.