https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

PTPN XIII Gandeng BPKP Kalbar Tingkatkan Kompetensi SDM

PTPN XIII Gandeng BPKP Kalbar Tingkatkan Kompetensi SDM

Penyerahan cinderamata di sela Workshop for Leadership yang digelar PTPN XIII bersama BPKP Kalbar. Foto: Dok. PTPN XIII


Gunung Meliau, elaeis.co – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII menggandeng Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat (kalbar) menyelenggarakan Workshop for Leadership untuk penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

Kegiatan yang mengambil tema “Penguatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit” itu dilaksanakan di Unit Grup Kalimantan Barat PTPN XIII, Gunung Meliau, Kabupaten Sanggau.

Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar memberikan pendalaman pengetahuan secara hybrid kepada 78 peserta yang terdiri dari kepala bagian, grup manajer, manajer, kepala sub bagian, asisten kepala, dan masinis kepala, di lingkungan PTPN XIII.

Direktur PT Perkebunan Nusantara XIII, Rizal M Damanik, menyampaikan, diselenggarakannya workshop dilatarbelakangi bahwa manajemen merasa perlu untuk melakukan upaya strategis untuk meningkatkan kompetensi SDM sejalan dengan program transformasi bisnis PTPN Group menuju pembentukan Palm Co.

“Kami apresiasi workshop ini yang merupakan bagian dari upaya korporasi melakukan inisiatif strategis. Semua lini dan sektor ditekankan untuk melakukan upaya perbaikan dan penyehatan secara terus menerus yang pada akhirnya semua perbaikan itu akan mengerucut kepada akselerasi kinerja perusahaan," katanya melalui keterangan resmi BPKP Kalbar dan PTPN XIII.

"Kami berharap para peserta bisa memahami dan menindaklanjuti apa yang didapat dari workshop ini. Terima kasih juga kepada BPKP Provinsi Kalbar yang telah bekerja sama dengan PTPN XIII pada pelaksanaan workshop kali ini,” tambahnya.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar, Ayi Riyanto, yang hadir sebagai nara sumber membagikan pengetahuan dan pengalamannya dalam menumbuhkan nilai-nilai leadership, khususnya terkait tata kelola perusahaan yang baik.

“Pada era perubahan yang serba cepat saat ini, organisasi harus senantiasa mempertimbangkan batasan-batasan hukum, konteks sosial dan ketidakpastian yang muncul, agar pencapaian kinerja dapat lebih optimal. Selaras dengan hal tersebut, pelaksanaan fungsi tata kelola (governance), manajemen risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) juga tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pencapaian kinerja dimaksud,” paparnya.

Dalam proses pencapaian kinerja yang dimaksud, Ayi menjelaskan bahwa GRC di atas harus dapat diimplementasikan tak hanya untuk mengantisipasi ketidakpastian pencapaian tujuan, namun juga harus sebagai kesadaran internal yang selanjutnya dapat mewujudkan bisnis menjadi sehat bertanggung jawab dan memiliki daya saing tinggi di tengah gempuran kompetitor.

Lebih lanjut, Ayi menyebutkan bahwa implementasi GRC ini mencerminkan komitmen PTPN XIII terhadap upaya peningkatan tata kelola perusahaannya sehingga akuntabilitas atas proses dapat juga dijaga melalui berbagai program.

"Salah satunya yaitu penerapan Human Capitol Development yang menjadi aset perusahaan untuk dijadikan strategi dalam mencapai tata kelola yang baik. Dengan begitu, tata kelola PTPN XIII akan bermuara pada hal yang baik dan berfokus pada peningkatan kinerja perusahaan," jelasnya.
 

Komentar Via Facebook :