Medan, Elaeis.co - Sepanjang tahun 2020, Sumatera Utara (sumut) mengimpor sapi bakalan dari Australia sebanyak 30.686 ekor. Hewan ternak itu merupakan pesanan enam perusahaan importir.

Importir terbesar adalah PT Juang Jaya Abdi Alam dari Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah impor 11.097 ekor sapi. Lalu PT Lembu Andalas Langkat dengan jumlah 10.573 ekor sapi. Menyusul PT Indofarm Sukses makmur dari Medan yang mengimpor 4.062 ekor sapi, PT Eldira Fauna Asahan sebanyak 2.793 ekor, PT Tandem Makmur Abadi dari Kabupaten Langkat sebanyak 1.483 ekor, dan PT Mitra Agro Mandiri Abadi dari Kabupaten Simalungun sebanyak 678 ekor.

"Semua itu beratnya setara dengan 6.137 ton," kata Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustriaan, Fitria Kurnia, kepada Elaeis.co, kemarin.

Fitria menyebutkan, produksi daging sapi Sumut sendiri sepanjang tahun 2020 sekitar 22.000 ekor. "Sumut berada di nomor urut delapan dalam produksi daging sapi secara nasional dan nomor dua di Pulau Sumatera," jelasnya.

Untuk hewan ternak yang lain, Fitria menyebutkan Sumut memiliki tren positif dalam produksi dan ekspor kambing dan domba. Walau belum mendapatkan jumlah pasti, dia menyebutkan Sumut mulai mengekspor kambing dan domba ke Malaysia. 

Kata dia, ternak kambing dan domba yang diekspor ke negeri jiran itu umumnya berasal dari lima kabupaten. Yakni Langkat, Deli Serdang, Simalungun, Asahan, dan Mandailing Natal. "Secara nasional produksi daging kambing mencapai 69.803, dan Sumut ada di urutan kesebelas dengan produksi 1.187 ton," bebernya. 

Ia menambahkan, ada dua hewan ternak lagi yang diproduksi Sumut, yakni ternak ayam dan babi. Untuk ternak ayam, secara nasional ada 3.275.325 ton, dan yang diproduksi Sumut mencapai 142.063 ton daging. 

Sementara untuk daging babi, secara nasioal diproduksi sebanyak 241.353 ton dan dari Sumut ada 40.491 ton. "Untuk produksi daging ayam kita ada di urutan kelima, sementara untuk produksi daging babi Sumut ada di urutan ketiga," katanya.