https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Pupuk Kimia Mahal, 'Abu Janjang' Solusinya

Pupuk Kimia Mahal,

Abu janjang sawit. Foto: Dirgantara


Bengkulu, elaeis.co - Tingginya harga pupuk kimia membuat para petani sawit di Bengkulu rame-rame beralih ke organik. Salah satunya memanfaatkan abu janjang sawit.

Sudarto misalnya. Telah memanfaatkan abu janjang sawit sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.

Abu janjang ini dihasilkan melalui proses penggilingan janjang kosong dalam incinerator. Meski produksi abu janjang sawit hanya sekitar 0.5% dari TBS, kandungan hara Kalium (K) yang tinggi dalam abu tersebut, menjadikannya sebagai alternatif pengganti pupuk Muriate of Potash (MOP).

Baca Juga: Sopir Truk Sawit di Bengkulu Bentar Lagi Tak Akan Rewel, Rp600 M Dialokasikan untuk Perbaikan Jalan

"Kami harus mencari cara mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas hasil panen. Menggunakan abu janjang memberi harapan baru," kata Sudarto, kemarin.

Sebetulnya, meski masih tahap eksperimen, para petani yang telah menggunakan abu janjang ini kebanyakan berhasil. Yuliana misalnya. Petani kelapa sawit generasi ketiga ini mengaku telah berhasil menggunakan abu janjang untuk meningkatkan produksi tanaman sawitnya.

Baca Juga: Sorot Kinerja Tim Penetapan Harga Sawit di Bengkulu, Dewan: Referensi Jangan CPO Aja!

"Saya awalnya skeptis, tetapi setelah beberapa kali mencoba, tanaman sawit terlihat lebih bagus dan menghasilkan buah yang lebih besar. Saya berharap ini bisa menjadi solusi jangka panjang bagi petani," ujarnya.

Pemerintah daerah pun mendukung langkah itu dengan memberikan pelatihan dan informasi kepada para petani terkait penggunaan abu janjang sawit secara efektif. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi mengatakan, pihaknya akan terus mendorong petani sawit mencari alternatif pengganti pupuk kimia.

Baca Juga: Berikut Daftar Harga Jual CPO dan Kernel di Riau Minggu Ini

"Kami selalu mendorong petani untuk mencari inovasi yang berkelanjutan. Abu janjang sawit memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang harganya fluktuatif," ujarnya.

 

Bahkan menurutnya, pemanfaatan abu janjang ini sangat penting untuk mengatasi masalah harga pupuk kimia yang terus meningkat. "Kita berharap solusi ini akan membantu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian kelapa sawit di Bengkulu," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :