https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pupuk Langka, Petani Beralih ke Sistem Organik

Pupuk Langka, Petani Beralih ke Sistem Organik

Sejumlah petani di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, panen perdana hasil pertanian organik (Beritajatim.com)


Jakarta, Elaeis.co - Sejumlah petani di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, meninggalkan penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pertanian organik. Sistem bercocok tanam non kimiawi itu mulai dikembangkan sejak para petani mengikuti sekolah lapang Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kediri.

Luas sawah yang beralih ke sistem organik di daerah itu saat ini sudah mencapai 13 hektar. Panen perdana berhasil dilakukan di sawah seluas 3.360 meter persegi di Dusun Kwarasan.

“Ini baru awal kami memulai pertanian organik, masih panen bareng dengan sawah sistem kimiawi. Setelah kami bandingkan, hasilnya memang lebih sedikit. Tapi selisihnya hanya 0,4 persen saja,” kata Ketua Kelompok Tani setempat, Karno, dikutip Beritajatim.com, Jumat (13/8).

Menurutnya, para petani memilih beralih ke pertanian organik karena biaya untuk bercocok tanam secara konvensional sangat tinggi. “Ditambah lagi adanya kelangkaan pupuk bersubsidi yang masih terus terjadi,” katanya.

Meskipun dari segi kualitas lebih baik, tetapi para petani masih kesulitan untuk memasarkan beras organik. Sejauh ini mereka hanya bisa menjual secara konvensional sehingga konsumen hanya mau membeli beras organik jika harganya sama dengan beras dari sawah biasa. “Padahal produk organik terbebas dari bahan pestisida yang dapat menganggu kesehatan,” sebutnya.

Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Sahad Tua Panjaitan, mengakui hasil panen masih kurang maksimal karena baru pertama kali diterapkan. “Tanah yang sebelumnya mendapat pupuk kimia serta pestisida akan semakin membaik dengan perlakuan secara organik. Kami yakin hasil ke depannya bakal semakin baik,” katanya.

Menurutnya, selain pendampingan terhadap para petani, Dispertabun Kediri juga membantu pemasaran produk pertanian organik dengan mendirikan Gerai Serambi Tani. “Kami juga memfasilitasi sistem penjualan secara online,” jelasnya.

Anggota Komisi III DPRD Kediri, Assabiq, memberi apresiasi atas makin berkembangnya pola pertanian organik lewat Sekolah Lapang yang digelar dispertabun. “Kami akan terus mendukung program pertanian organik ini. Sistem pertanian non kimia adalah salah satu jawaban atas kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk subsidi yang selama ini sering dikeluhkan kepada kami,” ucapnya.

Komentar Via Facebook :