Berita / Sumatera /
Pupuk Masih 'Mencekik' Petani
Siak, elaeis.co - Selama hampir enam bulan ini, peredaran pupuk bersubsidi di Kabupaten Siak, Riau alami kelangkaan. Akibatnya, para petani pun akhirnya terpaksa mencari pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal.
"Iya karena butuh, pada akhirnya berapapun harga dibeli. Yang heran, sudah sering disuarakan, tapi tak ada tanggapan dari pemerintah," kata Rony Edward Depari, petani sawit asal Kecamatan Lubuk Dalam, saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.
Dia juga mengaku heran akhir-akhir ini makin banyaknya penjual pupuk tanpa ada pengawasan dari pemerintah. Apalagi pupuk dijual dengan harga yang lumayan mahal.
"Iya, sekarang makin banyak penjual pupuk. Tapi harga tetap mahal juga. Maksudnya kayak gini, takutnya pupuk-pupuk yang diedarkan tidak terjamin. Mestinya ada pengawasan," kata dia.
Rony mengatakan, sampai sekarang harga pupuk NPK di tingkat pengecer masih mencapai Rp 12.500 per kilogram atau sekitar Rp 625.000 per sak.
"Kalau non subsidi, ketersediaannya memang tidak bermasalah. Harganya yang masalah. Jadi, meskipun harga sawit naik, sama sajanya, tak ada untung juga," ujarnya.
Jika harga pupuk masih tinggi, kata Rony, biaya produksi dipastikan juga semakin tidak terkendali, sehingga pada akhirnya petani sawit tidak juga untung.
"Sama saja akhirnya. Tidak pernah untung. Terkecuali harga pupuk kayak 2019 lalu, agak bergairah juga lah kita di tengah harga sawit kayak sekarang ini," ujarnya.
Komentar Via Facebook :