https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pupuk Palsu Beredar, Petani Diminta Hati-hati

Pupuk Palsu Beredar, Petani Diminta Hati-hati

Ilustrasi pemupukan tanaman sawit. Foto: Mreza Uyu


Pekanbaru, Elaeis.co - Lonjakan harga pupuk kimia hingga 100 persen ternyata dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Belakangan disinyalir banyak beredar pupuk palsu yang sangat merugikan petani.

Indikasi peredaran pupuk palsu ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Rino Afrino.

"Yang ditakutkan itu sekarang banyak beredar pupuk palsu di tengah naiknya harga pupuk. Ini tidak bisa dipungkiri karena memang permintaan pupuk besar sekali," kata Rino saat berbincang dengan Elaeis.co belum lama ini.

Pupuk palsu ini biasanya dipasarkan dengan harga miring. Sehingga dengan kondisi pupuk yang mahal saat ini, banyak petani tergiur karena harganya yang lebih murah. 

Oleh sebab itu, Rino mengingat para petani agar mencermati pupuk yang akan dibelinya. Jangan sampai hanya karena harga yang murah, petani justru merugi.

Rino mengatakan, dengan harga pupuk yang tinggi saat ini memang membuat petani harus putar otak. Karena mereka harus menyiasati agar kelapa sawit mereka tetap bisa dipupuk.

"Bahwa akhirnya petani harus mengakali cash flow-nya, dalam arti ada yang mengurangi dosis dan ada yang menunda pemupukan. Ini yang sangat parah. Bahwa dengan menunda, itu bisa berakibat produktivitas tidak akan maksimal di tahun depan. Inilah yang harus segera mendapat solusi alternatif," ujar Rino. 

APKASINDO, kata Rino, sejauh ini menyarankan petani binaannya bekerja sama langsung dengan produsen pupuk agar harga yang didapatkan bisa lebih murah.

"Pertama kita memangkas rantai pemasarannya. Jadi kita DPP APKASINDO sudah melakukan perjanjian khusus dengan produsen pupuk baik BUMN, yakni Pupuk Indonesia, dan pihak swasta untuk mendapat harga yang paling bagus," sebut Rino.

Selain itu, APKASINDO juga kembali menggalakkan penggunaan pupuk organik. Menurutnya, ini bisa menjadi alternatif bagi para petani.

"Dan APKASINDO sudah mempunyai pabrik pembuatan pupuk secara mandiri. Ini juga bisa menjadi bagian dari solusi. Ini juga merupakan strategi, jadi jangan sampai tidak memupuk di saat harganya tinggi," pungkasnya. 


 

Komentar Via Facebook :