Berita / Sumatera /
Pupuk Tak Terbeli, Pakai Kapur pun Jadi
Bengkulu, elaeis.co – Lonjakan harga menyebabkan banyak petani sawit di Bengkulu tak sanggup membeli pupuk kimia non subsidi.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu, Bando Amin mengungkapkan, saat ini petani di Bengkulu hanya mengandalkan kapur untuk memupuk kebun kelapa sawit.
"Rata-rata hanya menggunakan kapur di Bengkulu. Harganya lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia non subsidi," katanya, Jum'at (12/8).
Menurutnya, kapur jenis dolomit di Bengkulu berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu per sak ukuran 50 kilogram. Sementara harga pupuk non subsidi jenis NPK mutiara saat ini mencapai Rp 22 ribu per kilogram.
“Para petani kelapa sawit di Bengkulu mengeluhkan dicabutnya alokasi pupuk subsidi sejak Juli 2022 lalu oleh pemerintah pusat. Akibatnya mereka saat ini terpaksa hanya mengandalkan kapur,” tukasnya.
Bando mengatakan, petani kelapa sawit mandiri saat ini tidak mampu membeli pupuk non subsidi akibat harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit rakyat saat ini masih murah. Bahkan rata-rata harga TBS kelapa sawit hanya mencapai Rp 1.400 per kilogram.
"Saya lihat para petani kelapa sawit mandiri saat ini tidak lagi memupuk kebunnya. Jangankan untuk beli pupuk, untuk makan sehari-hari saja masih kekurangan. Kami petani kelapa sawit mandiri saat ini hanya mampu membeli kapur dolomit untuk perawatan kebun kelapa sawit," ucapnya.
Bando mengaku, kandungan kapur dolomit berbeda dengan NPK. Dolomit berguna menurunkan aktivitas aluminium dan meningkatkan kadar pH tanah sehingga mendekati netral atau sekitar 6-7. Sementara pupuk lainnya seperti NPK Mutiara mengandung setidaknya 6 unsur makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) serta 8 unsur mikro (B, Fe, Cu, Mn, Zn, Mo, Na, dan Cl). Penyerapan pupuk yang optimal ini tergantung pada ketersediaan air dalam tanah.
"Kalau secara kandungan, tentu saja NPK lebih baik dari kapur. Itu makanya kita berharap pemerintah bisa memikirkan nasib petani kelapa sawit di daerah," tutupnya.
Komentar Via Facebook :