Berita / Sumatera /
Pusat Terus Genjot SDM Petani Sawit di Riau
Pekanbaru, elaeis.co - Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Provinsi Riau memiliki kebun sawit terluas di Indonesia. Hampir 3,38 juta hektare hamparan kelapa sawit membentang di daerah berjuluk 'Lancang Kuning' tersebut.
Melihat dari luasan perkebunan itu, pemerintah pusat terus berupaya mengoptimalkan hasil perkebunan kelapa sawit di Riau. Salah satu upaya yang dilakukan memberikan pelatihan penguatan kelembagaan kepada pekebun.
Tujuannya, tidak lain hanya untuk meningkatkan hasil produksi perkebunan. Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan, dan IPB Training pun memberikan pelatihan kepada 26 pekebun di Provinsi Riau, kemarin.
Pelatihan ini untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di perkebunan kelapa sawit. Acara ini digelar selama 10 hari di Pekanbaru mulai Tanggal 1 hingga 10 Agustus 2022.
Adapun sejumlah materi pelatihan yang disampaikan yaitu, strategi pengembangan kelembagaan pekebun, manajemen kemitraan dan kepemimpinan kelembagaan pekebun. Kemudian, materi administrasi dan program tabungan, perencanaan ekonomi rumah tangga, dan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan.
"Pelatihan penguatan kelembagaan angkatan 1 tahun 2022 ini, melibatkan 26 orang pekebun. Dengan rincian 11 orang pekebun dari Kabupaten Kampar, dan 15 orang berasal dari Kabupaten Pelalawan," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ir Zulfadli dalam keterangan resminya, Kamis (4/8).
Dalam pelatihan ini, sejumlah narasumber yang berkompeten pun dihadirkan, seperti Dr Ir Lili Dahliani dari tim narasumber IPB Training.
"Pada pelatihan ini akan diberikan materi terkait dengan pengembangan kelembagaan pekebun. Kemudian, turun lapangan ke KUD yang dinilai sukses dalam menjalankan kelembagaannya," ujar Zulfadli.
Zulfadli tidak menampik dengan luasan perkebunan kelapa sawit di Riau, pemerintah agak sedikit berat meningkatkan kesejahteraan petani. Dia menyadari sepenuhnya, bahwa dalam melaksanakan dan mensukseskan pembangunan perkebunan kelapa sawit, banyak kendala yang dihadapi, seperti rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan petani.
"Secara bertahap terus diupayakan pemecahannya, antara lain dengan memberikan pelatihan teknis maupun non teknis kepada para petani. Semuanya harus dioptimalkan untuk mewujudkan Riau yang makmur dan sejahtera," ujarnya.
Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan pilar utama ekonomi Riau, karena sebarannya yang sangat luas dan melibatkan sekitar 823.026 KK petani (data tahun 2019).
Jika asumsi 1 KK terdiri dari 4 orang, maka sekitar 3,37 juta orang menggantungkan hidupnya dari perkebunan, atau sekitar 52,7% dari jumlah penduduk di Provinsi Riau sebanyak 6,8 juta orang.
"Saat ini program pemerintah tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produksi di bidang perkebunan, tetapi yang lebih diutamakan adalah peningkatan pendapatan petani," tandas Zulfadli.
Komentar Via Facebook :