Berita / Sumatera /
Ratusan Konflik Lahan Ditargetkan Tuntas lewat Pansus
Pekanbaru, Elaeis.co - Panitia Khusus (Pansus) Konflik Lahan dibentuk oleh DPRD Riau untuk menyelesaikan konflik lahan yang terjadi antara masyarakat dan perusahaan di Riau.
Berdasarkan catatan sejumlah lembaga pemantau di Riau, jumlah konflik lahan di Riau sepanjang tahun 2016 sampai tahun 2018 mencapai 185 kasus dengan luas lahan sengketa sekitar 283.277 hektar
Ketua Pansus Konflik Lahan, Marwan Yohanis, mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus untuk mendata seluruh konflik lahan yang ada di Riau.
"Sesuai ketentuan, setelah terbentuknya pansus ini, kita akan buat jadwal dulu. 2021 kan tinggal 2 bulan. Kita tengah menetapkan jadwal untuk sisa tahun 2021 ini," kata Marwan kepada Elaeis.co, Jumat (5/11/2021) pagi.
Marwan menyebutkan, ada dua hal yang akan dilakukan oleh Pansus Konflik Lahan di tahap awal usai dibentuk. Pertama, kata dia, pihaknya akan menginventarisir konflik-konflik yang memang sudah dilaporkan dan mungkin sudah ditangani oleh DPRD Riau.
"Kedua, kita akan membuat klasterisasi dari konflik yang ada. Setelah ini nanti baru kita merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk bagaimana menyelesaikan konfliknya," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai konflik yang menjadi perioritas untuk diselesaikan, Marwan menyebutkan, bahwa seluruh konflik lahan yang terjadi di Riau, yang melibatkan masyarakat dan perusahaan, merupakan perioritas pansus.
"Makanya ini sedang kita data dulu, kita buat klaster, kita buat kriteria, dari situlah nanti akan dibentuk agenda-agenda lainnya. Melakukan hearing dengan pihak-pihak yang kita anggap diperlukan keterangannya, juga melakukan tinjauan lapangan," tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, pihaknya juga menggandeng dua orang tenaga ahli untuk membantu mereka dalam penyelesaian konflik lahan di Riau. Dua tenaga ahli ini diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap Pansus Konflik Lahan ini.
"Kita menggandeng ahli yang ada di Riau, yang memang terbiasa melakukan riset. Satu orang dari Universitas Riau, yaitu Dr Firdaus dan satu orang lagi adalah Dr Zulfikri dari UIR," tutupnya.
Komentar Via Facebook :