Berita / Kalimantan /
Ratusan Petani dari Dua Sentra Sawit Ikut Pelatihan Budidaya Hingga Pemetaan
Palangka Raya, elaeis.co - 255 petani sawit dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (kalteng), mengikuti Pelatihan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) di Palangka Raya. Pelatihan yang berlangsung 30 Juli – 3 Agustus 2023 ini ditaja oleh Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta Institut Pertanian (AKPY Instiper) dengan pendanaan dari BPDPKS.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalteng, Drs Suhaemi MSi, membuka kegiatan ini mewakili Gubernur Kalteng, Senin (31/7).
Menurut Suhaemi, kegiatan ini sangat penting untuk membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan kemandirian para pekebun di Kalteng, khususnya Kotim dan Kobar yang merupakan sentra sawit.
“Seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri kelapa sawit, diharapkan SDM petani pekebun kelapa sawit kita juga dapat terus meningkat dan tidak mengalami ketertinggalan sehingga dapat memberi dampak perbaikan untuk pengembangan industri kelapa sawit khususnya di Kalteng," katanya.
Materi pelatihan teknis pada kesempatan ini meliputi budidaya, pasca panen, pengelolaan sarana prasarana, dan pemetaan.
Suhaemi berpesan kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, terutama terkait pemetaan lahan geografis mengingat saat ini semua kegiatan terutama sektor perkebunan berbasis lahan wajib memiliki peta lahan secara geografis. Menurutnya, pemetaan akan memudahkan pekebun memperoleh program pemerintah dan lembaga lain, baik yang sumber anggaran daerah maupun anggaran pusat dan pihak lain.
“Pelatihan teknis ini dilakukan dalam rangka memperbaiki kualitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia secara umum dan khususnya di Kalteng, agar produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun bapak dan ibu sekalian meningkat," tukasnya.
Kepala Bidang SDM Ditjenbun Kementan, Eva Lizarmi, menyampaikan terima kasih kepada tim pengembangan SDM perkebunan sawit di Kotim dan Kobar yang telah bekerja keras untuk terlaksananya kegiatan pelatihan ini. "Adapun peserta saat ini adalah hasil rekomendasi teknis (rekomtek) yang disampaikan kepada SDMPKS tahun 2022, hanya saja pelaksanaannya pada tahun 2023 ini," jelasnya.
"Kita berharap para peserta yang ikut pelatihan nantinya bisa meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit yang saat ini masih 3,3 ton per hektare menjadi 5 hingga 6 ton per hektare," sambungnya.
Wakil Direktur AKPY Instiper, Idum Satia Santi, menerangkan, pelatihan ini dibagi dalam beberapa kelas program teknis. Tujuan akhir dari pelatihan jni adalsh agar para petani memahami tentang cara budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan dan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kemandirian, manajerial, serta kewirausahaan yang berdaya saing.
“Semoga peserta yang ikut hari ini dapat menerapkan teknik budi daya sawit yang baik dan benar di kebunnya dan menjadi agen perubahan di daerah masing-masing,” tutupnya.
Komentar Via Facebook :