Jakarta, Elaeis.co - Ternyata tidak semua rudal dan peluru yang ditembakkan Israel selama 11 hari serangannya ke kawasan Jalur Gaza di Palestina meledak. Setelah gencatan senjata disepakati, polisi Gaza sibuk menjinakkan rudal dan peluru yang ‘masuk angin’ itu.

Kepala Kepolisian Gaza, Mahmoud Salah mengatakan, ada hampir 300 peluru dan rudal yang dinetralkan timnya sampai sejauh ini. “Di tengah kemampuan teknis yang terbatas, tim penjinak bom masih bekerja untuk menetralkan persenjataan lain yang tidak meledak,” kata Salah, seperti dikutip iNews.id dari Anadolu, kemarin.

Diantara rudal yang tidak meledak itu ada yang berukuran panjang sekitar 2 meter dan diameter sekitar 50 sentimeter. Para ahli ledak Hamas ikut membantu upaya penjinakan rudal.

Diakuinya, rudal-rudal Isreal mengakibatkan kerusakan parah di kawasan Gaza. Dia sendiri menggelar konferensi pers tersebut di atas puing-puing markas polisi yang hancur akibat serangan udara Israel.

“Israel berusaha mengacaukan kampung halaman kami dengan membom markas polisi. Tetapi polisi tidak ragu untuk berpartisipasi dalam menghadapi penjajah (Israel),” katanya.

“Penjajah gagal total dalam menggoyahkan keamanan kami dan mengancam barisan terdepan internal kami. Para polisi tetap teguh dalam posisi mereka untuk melayani rakyat kami secara efektif,” tambahnya.

Salah mengatakan, polisi akan terus melayani dan melindungi masyarakat Gaza meskipun markas besar polisi di wilayah itu sudah luluh lantak.

Pada Jumat (21/5), Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, sepakat melakukan gencatan senjata. Kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran selama 11 hari itu diperoleh setelah Mesir hadir sebagai penengah kedua belah pihak.
 
Sedikitnya 279 warga Palestina gugur akibat serangan Israel, 66 di antaranya adalah anak-anak dan 39 orang adalah perempuan. Sementara di pihak Israel, 12 pemukim Yahudi tewas oleh tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.