Berita / Serba-Serbi /
Realisasi Penyaluran KUR di Bengkulu Anjlok
Bengkulu, elaeis.co - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 ini tercatat mencapai Rp 1,2 triliun. Capaian tersebut turun drastis 45,79 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, faktor utama yang menyebabkan menurunnya penyaluran KUR di Bengkulu adalah banyaknya debitur dari kalangan petani sawit yang tercatat memiliki kredit macet di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Catatan kredit macet menyebabkan permohonan KUR yang diajukan banyak petani sawit ditolak. Penyebabnya, mereka pernah meminjam di bank lain atau di pinjaman online (pinjol), tapi tidak dilunasi. Kredit yang macet itu pasti tercatat dalam SLIK OJK," jelasnya, kemarin.
Faktor lain penyebab turunnya realisasi penyaluran KUR di Bengkulu adalah perubahan peraturan dasar penyaluran KUR yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2023. Perubahan peraturan tersebut berimbas pada penyesuaian di sistem aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).
"Persyaratan dan prosedurnya sekarang lebih ketat, ini tentu menjadi tantangan bagi para calon peminjam KUR," ujar Bayu.
Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Bengkulu, Zahirman Aidi, mengajak semua pemangku kepentingan membantu meningkatkan penyaluran KUR guna meningkatkan pendapatan petani sawit dan membuka lapangan kerja.
Menurutnya, berdasarkan hasil riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), KUR berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha petani sawit. "Secara umum, semakin besar nilai KUR yang diterima petani, maka potensi pendapatannya meningkat hingga 33 persen," sebutnya.
"Jika kegiatan usaha petani sawit berkembang, maka akan membutuhkan tambahan tenaga kerja. Jadi, secara langsung KUR juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja," tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI Bengkulu, Tunjung Yudho Wahono mengatakan, pada tahun 2023 ini penyaluran KUR melalui BRI di Bengkulu telah mencapai Rp 758,4 miliar. "Besarnya penyaluran KUR merupakan bukti peran aktif BRI untuk mendorong kemajuan usaha kelompok UKM dan para petani termasuk petani sawit," sebutnya.
Menurutnya, hingga akhir tahun 2023 ini BRI akan berupaya meningkatkan penyaluran KUR kepada petani sawit di Bengkulu.
"Kita beri stimulus sehingga usaha petani sawit semakin maju. Kalau petani sejahtera, lapangan kerja akan terbuka. Jadi petani sawitlah yang harus disasar," tutupnya.
Komentar Via Facebook :