Berita / Bisnis /
Rencana Pembangunan Pabrik Minyak Sawit PT NGE Dikritik, Why?
Jambi, elaeis.co - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ikut meletakkan batu pertama pembangunan Pabrik Minyak Sawit Masa Depan PT Nusantara Green Energi (NGE) di Kabupaten Batanghari, Jambi, Selasa kemarin.
Zulhas mendukung penuh pembangunan pabrik yang digadang-gadang memanfaatkan inovasi teknologi baru, yaitu dengan mesin dry-process dalam operasionalnya.
"Dengan dibangunnya pabrik minyak sawit PT NGE ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dan memajukan koperasi kelapa sawit di Kabupaten Batanghari, serta memberikan spillover effect bagi daerah lainnya di Provinsi Jambi," ujar Mendag dalam gelaran tersebut.
Kendati begitu, sayangnya tidak semua petani tahu adanya pembangunan pabrik tersebut. Seperti Dermawan Harry Oetomo yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Hukum APKASINDO Jambi.
Dermawan meminta agar pemerintah bersama pihak pabrik melakukan sosialisasi kepada petani kelapa sawit. Misalnya terkait benefit value yang dinilai Dermawan belum jelas.
"Bagaimana petani dapat melihat kemanfaatannya karena tidak ada sosialisasi sebelumnya secara detail. Tentu sulit menilai bagaimana efektif dan efisien pabrik itu dalam menjamin kesejahteraan petani," ujarnya Kamis (4/8).
Bukan hanya itu, lanjutnya, inovasi pabrik itu juga belum dapat dilihat oleh petani. Menurutnya bukan hanya inovasinya saja yang menjadi penilaian, namun manfaat ekonomis terhadap petani merupakan hal yang utama.
"Tentunya perlu ada sosialisasi, kan perlu ada UKL-UPL setingkat amdal pada masyarakat disekitar rencana pembangunan PKS. Apalagi sosialisasinya juga bersama DLHK, tentu akan semakin bagus," ujarnya.
Pada dasarnya pendirian PKS ini harus menguntungkan bagi petani, terkhusus pada serapan TBS sawit. "Tentu juga dengan harga yang wajar. Karena terjadi efesiensi dalam proses menghasilkan Red Palm Oil," tandasnya.
Komentar Via Facebook :