Berita / Nusantara /
Revolusi Itu Penting Agar Tak 'KUD'
Pekanbaru, Elaeis.co - Awalnya, lelaki 48 tahun ini bingung ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak petani sawit untuk revolusi. Sangking penasarannya, ayah dua anak yang akrab disapa GM ini menanyakan tentang maksud Jokowi itu kepada Kementerian Koperasi.
"Saya bingung, apa yang dimaksud Pak Presiden mengajak petani sawit Revolusi. Kami pikir awalnya, maksud Pak Jokowi membuat petani sawit seperti perusahaan. Lah, ternyata tidak," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung dalam video wabinar yang ditengok Elaeis.co, Kamis (14/10).
Setelah didiskusikan dengan Kementerian Koperasi, GM mengaku baru paham, maksud Revolusi petani sawit yang dikatakan Jokowi itu untuk membikin manajemen koperasi seperti manajemen korporasi.
"Mengkorporasikan koperasi artinya. Tujuan ini sangatlah bagus, agar tidak selalu KUD (ketua untung duluan)," kata GM.
Menurut GM, potensi petani sawit menuju arah ke sana sudah memadai. Soalnya pendidikan para petani sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang.
Jika melihat dari data tipologi pendidikan petani sawit di era tahun 2010 sampai sekarang, 78% petani sawit di Indonesia tamatan SMA. Berbeda dengan era tahun 1985-2000, 82% petani sawit hanya tamatan SD.
"Dengan perkembangan pendidikan ini, pemahaman-pemahaman tentang sawit sudah gampang diterima oleh petani. Begitu pula dengan Revolusi itu, sudah siap dimainkan oleh petani. Namun harus ada dukungan penuh dari pemerintah," pungkas GM.
Komentar Via Facebook :