https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Rezeki Petani Sawit di Desa ini Tergerus Sungai

Rezeki Petani Sawit di Desa ini Tergerus Sungai

Ketua DPW APKASINDO Aceh, Sofyan Abdullah (berkaos merah), bersama Ketua APKASINDO Aceh Tamiang M Saleh dan pengurus lainnya saat berkunjung ke Desa Kaloy (Dok. APKASINDO Aceh)


Banda Aceh, Elaeis.co - Secara topografi, kondisi alam Dusun Tanjung Mulya, Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, sangat ideal untuk perkebunan kelapa sawit.

"Enggak ada gunung atau bukit, lahannya datar. Dan memang masyarakat Desa Kaloy yang sangat heterogen itu merasa cocok berbudi daya sawit sejak dulu," kata Sofyan Abdullah, Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Aceh, kepada Elaeis.co, Jumat (5/11/2021) sore.

Namun, walau kondisi lahan ideal, para petani setempat tak pernah bisa menjadi tuan atas tandan buah segar (TBS) produksi mereka sendiri.

Dari kunjungan langsung ke lapangan, Sofyan Abdullah yang didampingi Ketua APKASINDO Aceh Tamiang M Saleh mendapati fakta kalau TBS petani di desa itu dikuasi pengepul.

"Pengepul yang datang dan menjemput TBS petani karena petani tak punya alat transportasi yang memadai untuk mengangkat buah. Ada sungai yang memisahkan kebun mereka dengan akses jalan. Padahal, dari desa itu ada 20-30 ton TBS yang bisa dipanen tiap bulan. Jadi, selama ini, rezeki petani sawit di desa itu berkurang karena dihalangi sungai," kata Sofyan.

Setelah berembug dengan pengurus APKASINDO Aceh Tamiang dan petani setempat, Sofyan berjanji akan membantu mengusulkan pembangunan jembatan lewat Program Sarana dan Prasarana (sarpras) yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Jembatan akan memudahkan petani mengangkut buahnya ke sejumlah pabrik kelapa sawit atau PKS terdekat," kattanya.

Setelah pembangunan jembatan terlaksana, petani swadaya juga akan dibantu mengajukan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ke BPDPKS.

"Tentu saja kami mengharapkan bantuan DPP APKASINDO agar menjembatani rencana kami ini ke BPDPKS. Saya sudah hubungi Bapak Dr Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO, dan beliau menyatakan kesanggupannya," kata Sofyan.

Sembari menunggu proses pengajuan permohonan bantuan yang pasti akan memakan waktu, pihaknya akan mencoba mencari alternatif solusi lain. Salah satunya, mendatangi sejumlah PKS di Kecamatan Tamiang Hulu dan meminta mengalokasikan dana CSR untuk pembangunan infrastruktur di atas sungai yang ada di Desa Kaloy.

"Siapa tahu PKS-PKS itu mau bantu petani sawit di Desa Kaloy melalui dana CSR, pasti warga desa yang umumnya petani sawit akan senang dan menjual buah ke PKS yang membantu mereka," pungkasnya. 


 

Komentar Via Facebook :