Bengkulu, elaeis.co - Penurunan harga TBS sawit jelang akhir tahun mulai di wanti-wanti Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.

Rohidin mengingat agar pabrik yang beroperasi di Bengkulu tidak menurunkan harga TBS sawit jelang Natal dan Tahun Baru 2024.

"Saya mengingatkan para pelaku industri kelapa sawit agar tidak memanfaatkan situasi stok yang berlebih sebagai alasan untuk menurunkan harga TBS. Ini dapat merugikan para petani yang telah bekerja keras," kata Rohidin dalam keterangan resminya diperoleh elaeis.co, Jumat (22/12).

Mestinya, lanjut Rohidin, jelang hari-hari besar, petani sawit harus mendapat dukungan kebab besar, bukan sebaliknya.

"Momentum ini seharusnya dijadikan kesempatan untuk memberikan apresiasi kepada petani, bukan membuat mereka merasa tidak dihargai," ujarnya.

Himbauan Rohidin itu pun mendapat dukungan dari Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu, Edy Mashury. Ia mengucapkan terimakasih kepada Gubernur karena memperdulikan nasib petani.

"Kami berterima kasih atas perhatian Pak Gubernur terhadap nasib petani sawit. Semoga himbauan itu diikuti oleh seluruh pabrik di Bengkulu," ujar Edy.

Namun berbeda dengan yang diutarakan salah satu direktur pabrik sawit di Bengkulu, Daniel. Ia mengaku khawatir terkait stok yang akan membludak jelang akhir tahun.

"Kita paham keinginan Pak Gubernur, namun kondisi stok yang melimpah juga menjadi tantangan bagi industri. Kami berharap ada solusi yang adil untuk semua pihak," pungkasnya.