https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Rp 51 Miliar Penerimaan Pajak di Bengkulu Dari Sawit

Rp 51 Miliar Penerimaan Pajak di Bengkulu Dari Sawit

Kepala Kanwil DJP Bengkulu Lampung, Tri Bowo. Foto: Sangun Doya


Bengkulu, elaeis.co - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bengkulu Lampung mencatat pada awal tahun 2024 ini total penerimaan pajak di Bengkulu mencapai Rp 134 miliar. Dari total penerimaan pajak tersebut sebesar Rp 51 Miliar atau 38,04 persen disumbangkan oleh komoditas kelapa sawit.

Kepala Kanwil DJP Bengkulu Lampung, Tri Bowo mengatakan, penerimaan pajak di Provinsi Bengkulu pada awal tahun 2024 ini telah mencapai angka yang sangat memuaskan, yakni Rp 134 miliar. Lebih mengejutkan lagi, sebesar 38,04 persen dari jumlah tersebut berasal dari kontribusi komoditas kelapa sawit.
"Kita cukup senang penerimaan pajak di Bengkulu sudah cukup memuaskan, tapi ada yang fakta menarik sebesar 38,04 persen atau Rp 51 Miliar penerimaan pajak di Provinsi Bengkulu itu disumbangkan oleh komoditas kelapa sawit," ungkap Tri, Minggu 3 Maret 2024.

Menurutnya, kelapa sawit sebagai penyumbang utama dalam penerimaan pajak provinsi ini memperlihatkan sejauh mana sektor perkebunan telah berkontribusi pada perekonomian Bengkulu. Oleh sebab itu, Ia menekankan pentingnya sektor kelapa sawit dan bagaimana hal ini mendukung program-program pembangunan di wilayah Bengkulu.
"Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas unggulan di Bengkulu, dan kontribusi penerimaan pajak dari sektor ini menunjukkan bahwa sektor ini memainkan peran penting dalam mendukung pembangunan di provinsi ini," katanya.

Kehadiran kelapa sawit bukan hanya mendukung penerimaan pajak, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Hal ini menjadi fakta penting yang mencerminkan kesuksesan program-program pemerintah dalam mendukung sektor pertanian, khususnya perkebunan sawit.
"Seiring dengan perkembangan industri kelapa sawit, sektor ini telah berhasil menciptakan peluang bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Tri.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Bengkulu, Jakfar mengaku, bangga dengan kontribusi sektor sawit dalam penerimaan pajak provinsi Bengkulu. Hal ini sejalan dengan komitmen petani sawit dalam menjalankan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan berpedoman pada peraturan pemerintah.
"Kami sangat bangga dengan kontribusi sektor sawit dalam penerimaan pajak provinsi ini. Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menjalankan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan berpedoman pada peraturan pemerintah," kata Jakfar.

Baca Juga: Naik Lagi, Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Jadi Rp 2.489,25 Per Kilogram

Namun, sektor kelapa sawit juga memiliki tantangan yang perlu dihadapi. Perlu dilakukan upaya untuk menjaga keberlanjutannya. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu terus bekerja sama untuk memastikan bahwa sektor kelapa sawit tetap memberikan manfaat ekonomi sambil memperhatikan isu-isu lingkungan yang berkaitan dengan industri ini.
"Kontribusi sektor kelapa sawit dalam penerimaan pajak menunjukkan betapa pentingnya peran sawit dalam mendukung pembangunan Bengkulu, kami berharap pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan mendukung keberlanjutan sektor ini salah satunya memberikan bantuan pupuk," tutupnya.


 

Komentar Via Facebook :