https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Saat Pandemi Covid-19, Penjualan Rumah di Riau Naik 20 Persen

Saat Pandemi Covid-19, Penjualan Rumah di Riau Naik 20 Persen

Perumahan permata bening


Pekanbaru, Elaeis.co - Minat pembelian unit perumahan di Riau mulai meningkat sejak awal 2021 lalu. Meski belum normal sejak pandemi melanda Riau, namun penjualan unit perumahan kini telah merangkak naik hingga 20 persen tiap bulannya.

Saat berbincang bersama elais.co, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Realestate Indonesia (REI) Riau, Elvi syiofriadi menjelaskan kenaikan minat masyarakat terkait hunian mencapai 20 persen saat ini. 

"Kebanyakan unit rumah yang diminati masyarakat adalah tipe komersil khususnya tipe 40-45. Jadi bukan tipe subsidi," terangnya.

Menurutnya, unit komersil laris manis di pasaran lantaran bertambahnya aturan atau regulasi dari pihak perbankan sejak masa pandemi beberapa waktu lalu. Sementara konsumen yang hadir kebanyakan adalah pengusaha, salah satunya yakni petani sawit.

"Pekanbaru masih menjadi wilayah paling besar penjualannya khusus tipe komersil. Kalau untuk subsidi kebanyakan di wilayah Kampar," tuturnya.

Peningkatan tadi, katanya lantaran pengaruh menggeliatnya perekonomian Riau beberapa belakangan terakhir. Terlebih harga komoditi juga ikut menanjak naik. 

"Harga sawit menjadi salah satu faktor meningkatnya penjualan kita. Umumnya memang, pengusaha sawit membeli perumahan tipe komersil," tuturnya.

Ujar pria yang akrab disapa Anto itu, hingga akhir 2020 REI mencatat penurunan penjualan sampai 60 persen. Artinya peningkatan saat ini yang sampai 20 persen belum mencapai kondisi normal sebelum pandemi.

"Untuk bertahan kita mensiasati dengan membangun hunian khusus tipe komersil. Namun harga jual di bawah Rp300 juta," tuturya.

Tak sedikit memang mejadi kendala bagi para anggota REI dalam membangun hunian komersil. Salah satunya adalah lokasi yang dinilai tepat untuk mendirikan hunian komersil tersebut.

Sementara, menurut Anto saat ini lokasi yang adalah lebih menuju ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau cocok dengan tipe subsidi. "Tapi regulasi dari perbankan membaut kita harus optimis menyediakan hunian komersil," bebernya.

Selain lokasi, hambatan lainnya adalah harga material bangunan yang justru terus mengalami kenaikan. Seperti besi impor, pasir, semen dan sebagainya.

"Melihat ekonomi yang semakin membaik, kita optimis pembangunan perumahan di Riau akan kembali bagus dan mencapai target," terangnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :