Bengkulu, elaeis.co - CaRE ITB, PT Kemurgi Indonesia, dan BPDPKS melakukan uji coba bahan bakar minyak (BBM) Bensin Sawit (Bensa) dari Bandung, Jawa Barat, ke Medan, Sumatera Utara, dan kemudian berlanjut ke Sabang, Aceh. Pengujian tersebut dilakukan untuk membuktikan kualitas Bensa tidak kalah dengan BBM yang sudah ada di pasaran saat ini.

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah, optimis Bensa bisa diproduksi massal dan bisa digunakan oleh kendaraan berbahan bakar bensin. Pasalnya pada saat uji coba, penggunaan bahan bakar ini mampu membuat tarikan kendaraan menjadi lebih bertenaga tidak kalah dengan BBM yang dijual saat ini.

"Dari hasil uji coba tim yang dipimpin oleh Youtuber Ferian Medan, sangat bagus dan katanya ini lebih baik dari bensin yang dijual saat ini. Jadi menurut saya, itu bisa diproduksi dalam jumlah besar," kata Rohidin saat menerima kunjungan Ferian di Bengkulu, kemarin.

Rohidin berharap Bensa akan membuat prospek kelapa sawit menjadi lebih baik.
 
"Jadi sawit tidak hanya dimanfaatkan untuk bahan bakar diesel saja, tapi untuk bensin juga. Ini tentu saja sangat bagus untuk industri kelapa sawit ke depan," tuturnya.

Dia juga berharap kehadiran Bensa nantinya bisa menjadi katalisator untuk meningkatkan taraf hidup petani kelapa sawit. Sebab produksi Bensa secara langsung akan ikut mendongkrak harga TBS kelapa sawit.

"Untuk saat ini memang belum terasa, tapi nanti kalau sudah diproduksi massal, tentu saja akan membuat harga TBS ikut terdongkrak," tukasnya.

Ferian Medan sendiri menyebutkan pihaknya melakukan uji coba Bensa dengan menggunakan sepeda motor KTM 390cc dengan rasio kompresi 12.6.

"Sampai Bengkulu, hasilnya masih cukup baik dan sangat bagus untuk kendaraan. Semoga ini bisa sampai ke Sabang," tutupnya.