https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sangat Potensial, Bisnis Briket Cangkang Sawit Belum Digarap Serius

Sangat Potensial, Bisnis Briket Cangkang Sawit Belum Digarap Serius

Briket yang terbuat dari cangkang kelapa sawit. foto: Ist.


Bengkulu, elaeis.co - Pejabat Karantina Pertanian Bengkulu menyebutkan bahwa daerah ini bisa memenuhi permintaan briket dari luar negeri. Hanya saja, jumlah pengrajin briket cangkang kelapa sawit asal Bengkulu tidak sebanyak di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan masih minimnya masyarakat yang tertarik terjun di bisnis ini.

Kepala Karantina Pertanian Bengkulu, drh Bukhari mengatakan, pasokan cangkang kelapa sawit di Bengkulu cukup banyak, perbulan bisa mencapai 8.500 ton. Dengan jumlah pasokan yang besar tersebut, daerah ini sebenarnya bisa mendirikan pabrik pengolahan cangkang kelapa sawit menjadi briket.

"Kita punya bahan baku cangkang sawit yang besar, tapi belum ada pabrik yang mengolah cangkang tersebut menjadi briket," kata Bukhari, kemarin.

Menurutnya, permintaan briket dari luar negeri selalu tinggi. Apalagi saat masuknya musim dingin pada Desember ini.

"Untuk permintaan tidak perlu ditanya lagi, yang jadi pertanyaan itu apakah Bengkulu bisa memenuhi permintaan briket dari luar negeri," tuturnya.

Ia mengaku, Bengkulu bisa menjadi salah satu daerah yang memenuhi permintaan briket dari luar negeri. Namun, untuk memenuhi permintaan tersebut, Bengkulu harus mampu memproduksi briket dalam jumlah besar. Sebab jika tidak bisa memproduksi dalam jumlah besar, dikhawatirkan gagal memenuhi permintaan dari luar negeri.

"Negara luar itu biasanya minta pengirimannya rutin dan pasokannya selalu tersedia. Kalau bulan ini kirim, kemudian bulan depan tidak, itu mereka ragu juga pesan ke kita. Karena mereka ingin supplier briket itu bisa mengirimkan terus," jelasnya.

Bukhari mengatakan, pihaknya sangat mendukung jika pemerintah daerah bisa mendirikan industri briket di Bengkulu. Karena hingga saat ini belum ada industri khusus yang membuat briket di sini.

"Potensi briket ini cukup besar dan menjanjikan. Tak ada salahnya pemerintah lewat BUMD menggarap bisnis ini," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :