https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Sawit Bikin Dompet Warga Desa Tebal, Tapi yang Kayak Gini...

Sawit Bikin Dompet Warga Desa Tebal, Tapi yang Kayak Gini...

Ilustrasi sawit


INHU, Elaeis.co - Kelapa sawit punya peran penting dalam perekonomian Indonesia. Tidak hanya tingkat Nasional, sawit juga mendongkrak perekonomian masyarakat pedesaan.

Menurut Ketua Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Kabupaten Indragiri Hulu, Gundra Irawan, kemakmuran masyarakat pedesaan khusunya di Provinsi Riau saat ini tidak terlepas dari peran kelapa sawit. 

"Jadi, rata-rata kesuksesan warga desa baik itu pendatang maupun putra daerah, karena sawit. Mungkin, sudah sering juga kita dengar orang bilang, rugi apabila tidak punya sawit tinggal di Riau. Itu emang benar. Sebab sudah banyak yang merasakan nikmatnya punya kebun kelapa sawit," kata Gundra saat bincang-bincang dengan Elaeis.co di Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Inhu, Minggu (12/9). 

Gundra mengatakan, tidak sedikit pula memang masyarakat yang apes menjadi petani sawit. Itu disebabkan karena produk buah yang kurang baik. Namun, jika nasib berpihak, perekonomian akan cepat menanjak. 

"Kalkulasinya begini, jika satu keluarga memiliki dua hektar kebun sawit yang produksinya baik, sebulan bisa menghasilkan uang berkisaran Rp 4 juta. Bisa juga lebih lho," kata dia.

Pertahunnya jika bernilai seperti tadi, maka masyarakat menerima duit Rp 48 juta. Itu apabila punya kebun 2 hektare. Jika punya puluhan hektar, pasti lebih. Maka itu yang sudah merasakan nikmatnya punya kebun sawit, menganggap ini investasi menjanjikan.

Karena itu pula lanjut Gundra, gara-gara kelapa sawit, konflik lahan atau sengketa antara perusahaan dengan masyarakat kerap terjadi. "Siapa yang punya legalitas yang sah, dia lah menang. Memang seksi sawit ini ya," kata dia.

Meskipun begitu, Gundra Irawan mengaku banyak kelemahan petani sawit, khususnya petani swadaya. Itu ditengok dari sisi harga sawit saat ini.

"Kalau swadaya perawatannya juga lumayan tinggi. Soal harga TBS, boleh dikatakan jauh dibanding plasma. Sebab Plasma punya bapak angkat atau kebun sawit yang dibangun dan dikelola oleh perusahaan," kata dia.

Maka itu, pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan yang petani plasma sebetulnya lenih mujur dari pada swadaya. Sebab kehadiran bapak angkat tadi membikin pembangunan kebun lebih mentereng. 

Sebagi contoh, kata Gundra, ada beberapa wilayah di Kabupaten Indragiri Hulu, seperti di Kecamatan Seberida, Batang Cenaku, Pasir Penyu, Lirik, Sei Lala, Lubuk Batu Jaya, Peranap, dan Batang Peranap. 

"Ini semua bisa dikatakan petani sawit mitra perusahaan. Warganya makmur, bisa dilihat dari bangunan tempat tinggal, kendaraan digunakan, serta lainya," kata Gundra.

Komentar Via Facebook :