Berita / Bisnis /
Sawit Bikin Penjualan Mobil Melonjak Meski PPnBM Dicabut
Pekanbaru, elaeis.co - Pemerintah resmi memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) mobil tipe LCGC dan non-LCGC harga Rp 200 juta hingga Rp 250 juta di tahun 2022. Namun insentif yang diberikan berkurang tiap kuartalnya.
Sementara itu, untuk tipe mobil non-LCGC dengan harga di atas Rp 250 juta, tidak lagi mendapatkan insentif PPnBM. Akibatnya, seluruh harga mobil tipe tersebut mengalami kenaikan harga cukup besar.
"Kalau yang tipe LCGC masih dapat insentif, jadi masih tidak berubah, sama seperti tahun lalu. Tapi harga mobil tipe tinggi naik semua di tahun 2022 ini," kata Sales Marketing Senior Honda Soekarno-Hatta, Mus Mulyadi kepada elaeis.co, Rabu (6/4).
Meski begitu, kata Mus, naiknya harga tidak mengurangi minat orang Riau untuk membeli mobil dengan tipe tinggi. Dia menyebutkan bahwa penjualan mobil jenis itu saat ini justru meningkat hingga 40 persen.
"Penjualan malah makin tinggi sekarang ini, walaupun PPnBM untuk mobil tipe tinggi sudah dicabut. Malah naik sampai 40 persenlah kira-kira untuk penjualan," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, tingginya penjualan ini tidak terlepas dari tingginya harga sawit yang menjadi komoditas andalan di Riau. Dia mengatakan, mayoritas pembeli mobil saat ini merupakan petani sawit di daerah.
"Khusus untuk Honda, penjualan kian banyak di Kota Dumai, Siak, Bengkalis dan Pelalawan. Kita akui memang tingginya penjualan ini tidak lepas dari sawit yang harganya masih cukup tinggi. Walaupun sekarang katanya sawit lagi trek, itu gak pengaruh. Karena rata-rata mereka sudah lakukan saving sebelumnya," katanya.
Selain karena harga sawit yang masih cukup menjanjikan, momen lebaran juga berpengaruh pada peningkatan penjualan mobil Honda.
Komentar Via Facebook :