Berita / Kalimantan /
Sawit dan Karet Dominasi Usaha Pertanian Perorangan di Kaltim
Samarinda, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (kaltim) mengumumkan hasil Sensus Pertanian (ST) 2023. Jumlah usaha pertanian di Provinsi Kaltim tahun 2023 tercatat sebanyak 210.582 unit.
"Jenis usaha pertanian paling banyak berupa usaha pertanian perorangan (UTP) sebanyak 210.037 unit (99,74%). Lalu usaha pertanian berbadan hukum (UPB) sebanyak 342 unit (0,16%), dan usaha tani lainnya (UTL) sebanyak 203 unit (0,10%),” ungkap Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam keterangan resmi dikutip Minggu (10/12).
Menurutnya, kelapa sawit dan karet menjadi dua komoditas utama yang diusahakan oleh usaha pertanian perorangan di Provinsi Kaltim. Kedua komoditas tersebut berasal dari subsektor perkebunan dan menyumbang hampir separuh dari total UTP di Kaltim.
Dia melanjutkan, jumlah usaha pertanian tahun 2023 mengalami penurunan 12,31% dibanding tahun 2013 yang sebanyak 240.143 unit.
Dari 210.037 UTP di Provinsi Kaltim, sebanyak 79.910 unit atau sekitar 38,05% mengusahakan kelapa sawit sebagai komoditas utama. Disusul karet sebanyak 24.570 unit (11,70%), ayam kampung biasa sebanyak 23.310 unit (11,01%), walet sebanyak 18.850 unit (8,98%), dan padi ladang sebanyak 13.960 unit (6,65%).
Komoditas lain yang masuk dalam sepuluh besar UTP di Provinsi Kalimantan Timur adalah sapi potong sebanyak 11.480 unit (5,46%), padi sawah hibrida sebanyak 10.230 unit (4,87%), ubi kayu sebanyak 9.380 unit (4,47%), pisang kepok sebanyak 9.280 unit (4,42%), dan padi sawah inbrida sebanyak 9.170 unit (4,36%).
Yusniar menyebutkan, UTP terbanyak terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan jumlah 46.063 unit atau 21,94% dari jumlah UTP di Provinsi Kaltim. Disusul Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Timur yang masing-masing sebanyak 38.884 unit (18,51%) dan 24.644 unit (11,73%). Sementara UTP paling sedikit terdapat di Kabupaten Mahakam Ulu dengan jumlah 3.251 unit atau 1,55% dari jumlah UTP di Provinsi Kaltim.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengapresiasi hasil ST2023. Dia menegaskan pentingnya data dalam perencanaan pembangunan daerah. Tidak terkecuali dalam urusan pertanian. Data yang akurat akan menjadi fondasi utama dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Karena itu, hasil data sensus yang sudah dirangkum oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi sangat penting bagi daerah.
"Apalagi dalam era globalisasi saat ini. Peran data yang akurat sangat penting, terutama di sektor pertanian. Dengan data akurat itu kita dapat memetakan kebutuhan pangan serta menjadi sumber data berharga demi memastikan kesejahteraan para petani dan masyarakat," katanya.
Sekda Kaltim Sri Wahyuni juga mengapresiasi 2.400 petugas ST2023 atas kerja keras mereka melakukan pendataan. Sebanyak 2.331 petugas mendata rumah tangga dan 69 petugas mendata perusahaan bidang pertanian.
Pendataan dilakukan untuk 7 subsektor meliputi tanaman pangan, hortikukura, perkebunan, perikanan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
"Tentu ini menjadi sumber data yang strategis bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Kaltim untuk menetapkan kebijakan di masa akan datang," jelasnya.
Komentar Via Facebook :