Berita / Serba-Serbi /
Sawit Disetujui Jadi Bahan Olahan Pangan di Olimpiade Tokyo 2021
Medan, Elasis.co - Sawit dari Indonesia telah disetujui menjadi bahan olahan untuk makanan dan minuman sepanjang pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2021.
"Hal ini seiring dengan penilaian bahwa sawit telah memenuhi apa yang disebut dengan Kode Sumber yang Berkelanjutan dalam Pengadaan Bahan Makanan dan Minuman untuk Oimpiade Tokyo," ungkap mantan Ketua Komite Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Aziz Hidayat, saat berdiskusi dalam webinar bertajuk "Masa Depan ISPO: Menuju Pengakuan Internasional" yang digelar INDEF, Senin (7/6).
Aziz yang kini aktif di PT SMART Tbk itu mengatakan, pengakuan terhadap sawit itu seiring pengakuan The Tokyo Organising Committee of The Olympic and Paralympic Games 2021 kepada tiga lembaga sertifikasi sawit, yakni ISPO, MSPO (Malaysia), dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang merupakan lembaga sertifikasi global untuk sawit.
"Pengakuan untuk ketiga lembaga itu diberikan pada bulan Juni tahun 2020 yang lalu," katanya.
Meski begitu, seluruh produk sawit Indonesia akan diakui secara nasional oleh pemerintah Jepang bila ISPO Hilir untuk industri hilir kelapa sawit di Indonesia telah tuntas digodok.
"Jadi, sawit dari Indonesia akan semakin diterima secara luas di Jepang bila ISPO untuk hilir telah disiapkan. METI (Ministry of Ekonomy, Trade, and Industry) sekarang menunggu Indonesia menyiapkan regulasi soal ISPO Hilir tersebut," kata Aziz.
Ia mengingatkan agar ISPO Hilir harus segera disiapkan untuk mengejar ketertinggalan dari Malaysia.
"MSPO sudah diakui pemerintah Jepang. Saya berharap agar ISPO Hilir yang dikerjakan Kementerian Perindustrian Indonesia bisa segera difinalkan," tegasnya.
Kolega Aziz, Haskarlianus Pasang, mengingatkan agar diciptakan fanatisme atau kecintaan di dalam semua lapisan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi produk olahan berbasis sawit yang telah disertifikasi ISPO, baik hulu maupun hilir.
"Jadi, sebelum kita bicara soal mendapatkan pengakuan internasional, kita tumbuhkan kesadaran di dalam negeri untuk mengonsumsi seluruh produk berbasis sawit yang telah bersertifikasi ISPO. Dengan demikian ini akan menjadi perhatian dunia internasional sehingga mereka pun yakin dengan produk sawit kita," kata Deputy Director PT SMART Tbk itu.
Menurutnya, pemerintah, industri, dan masyarakat harus menjadi contoh awal dalam keberterimaan sertifikasi ISPO melalui konsumsi produk-produk olahan berbasis sawit seperti B-30 (biodiesel), minyak goreng sawit, DNA lainnya.
"Kita harus posisikan ISPO sebagai solusi dunia. Buat juga Duta atau Ambassador ISPO ke dunia internasional," katanya.
Komentar Via Facebook :