Berita / Nusantara /
Sawit Fest, Mengenalkan Sawit Lebih Dekat ke Milenial
Jakarta, Elaeis.co - Generasi milenial di Indonesia sangat rentan dicekoki berita hoax soal sawit. Situasi ini mendorong sejumlah pihak menggelar Sawit Fest sebagai penyeimbang informasi tentang sawit kepada milenialis.
Ketua Pelaksana Sawit Fest 2021, Iis Islahudin, dalam acara penutupan yang dilakukan secara daring, Kamis (23/9/2021) sore, menyebutkan, kegiatan itu diselenggarakan oleh media InfoSawit didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asian Agri Group (AAG), PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ), dan PT Cisadane Sawit Raya (CSR).
Kata dia, Sawit Fest memperoleh sambutan yang luar biasa dari milenialis dan kalangan umum. "Dari catatan penyelenggara Sawit Fest 2021, total peserta lomba untuk empat kategori yakni desain poster, fotografi, penulisan esai, dan video kreatif, mencapai 2.394 peserta. Sementara karya yang diserahkan sebanyak 3.196 buah," katanya.
Iis menyebutkan Sawit Fest merupakan bagian dari kegiatan memeringati HUT ke-76 Republik Indonesia. Pihaknya juga berharap di masa pandemi kegiatan itu mampu pula meningkatkan sebaran literasi sawit pada generasi muda Indonesia.
"Kelapa sawit adalah komoditas yang besar dan sangat potensial di Indonesia. Namun edukasi soal sawit kepada masyarakat, khususnya generasi muda, masih sangat diperlukan. Apalagi sering muncul isu yang kerap memojokkan kelapa sawit," kata Iis.
Sementara itu Deputi II Kepala Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan, dalam kata sambutannya memuji kreativitas generasi milenial yang terus tumbuh walau saat ini dunia dilanda pandemi Covid-19.
Kata Abetnego, generasi milenial dan gen Z saat ini telah mencapai 50% dari populasi di Indonesia dan kondisi ini akan berdampak pada pengembangan bangsa ke depan.
Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) itu menyebutkan, karya dari para peserta hendaknya tidak melulu dari sisi baik atau mendukung sawit, melainkan juga dari sisi kritis.
Kata dia, sikap kritis harus tetap ada agar bisa melakukan pembenahan dan reorganisasi dari para ganerasi muda demi pengembangan industri kelapa sawit ke depan.
“Sektor kelapa sawit mampu menyerap sekirar 16 juta pekerja, 4,2 juta di antaranya adalah pekerja langsung dan sekitar 12 juta pekerja tidak langsung,” tutur Abetnego.
Ia berharap industri kelapa sawit terus diperkuat sehingga bisa menjadi salah satu sektor yang bisa menjawab kebutuhan perekonomian bangsa.
“Kita jangan hanya melihat dari sisi persoalan saja di sektor kelapa sawit, tetapi juga bisa mencari solusi apa yang bisa diberikan supaya industri ini bisa berkembang dengan baik,” tegasnya.
Komentar Via Facebook :