https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Sawit Indonesia Terus Diremajakan, Uni Eropa Pening

Sawit Indonesia Terus Diremajakan, Uni Eropa Pening

Ilustrasi buah sawit. Sany/ Elaeis.co


Pekanbaru, Elaeis.co - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) saat ini terus digenjot oleh pemerintah. Melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), masyarakat yang mengikuti program PSR akan mendapatkan dana sebesar Rp 30 juta untuk peremajaan sawit mereka. 

PSR ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit Indonesia. Sehingga ketersediaan minyak sawit yang saat ini dibutuhkan untuk bahan baku berbagai produk, baik di dalam negeri maupun di luar negeri tetap terjaga. 

Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, mengatakan bahwa sawit juga merupakan salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia. Berbagai negara di Uni Eropa bahkan menjadi pengimpor besar minyak sawit tanah air. 

Dengan kondisi ini, minyak nabati asli Uni Eropa yang produktivitasnya tidak sebaik sawit menjadi terancam. Pasalnya, sawit memang menang telak dibandingkan minyak nabati lain. Bahkan bukan hanya mengenai produktivitas, sawit juga jauh lebih sedikit menggunakan lahan untuk produksinya. 

"Kita lihat bahwa produksi 4 ton per hektar sawit ini masih lebih kompetitif dan memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan produk-produk minyak nabati yang dimiliki oleh Eropa, seperti kacang kedelai, rapeseed, bunga matahari," kata Helmi dalam seminar yang ditaja oleh Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) di Pekanbaru, Kamis kemarin. 

Dia menyebutkan, dengan adanya PSR, bahkan akan membuat Uni Eropa semakin kelabakan karena produktivitasnya akan jauh lebih tinggi nantinya. "Dan bahkan produksi 4 ton per hektar sawit ini bisa ditingkatkan lagi dengan PSR," ujar Helmi. 

Helmi mengatakan, keunggulan ini lah yang membuat sawit makin dibenci oleh Uni Eropa. Karena sawit tidak bisa ditanam di negara yang memiliki empat musim seperti Uni Eropa. 

"Makanya tidak heran jika mereka menjadikan sawit dengan berbagai model kampanye negatif. Mulai dari isu makanan isu lingkungan dan berbagai macam isu. Karena memang mereka dari berbagai aspek sudah kalah dengan sawit," katanya. 

Dia juga meminta kepada berbagai pihak untuk terus mengkampanyekan sawit sebagai komoditi yang sangat baik sesuai dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Ini dilakukan guna melawan kampanye hitam para pembenci sawit. 

"Makanya saya katakan bahwa sawit ini memang sebuah anugerah dari Allah subhanahu wa ta'ala untuk kita, yang harus benar-benar kita manfaatkan secara maksimal," ucap Helmi.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :