Berita / Nusantara /
Sawit Jadi Pelumas Pariwisata Bali
Bali, Elaeis.co - Pesona pariwisata Bali sangat menghipnotis dunia. Tak jarang beragam penghargaan global diraih Bali sebagai destinasi wisata terbaik dunia.
"Namun diakui atau tidak, disadari atau tidak, ternyata pariwisata Bali, kampung halaman saya yang sangat mempesona ini, pelumasnya justru dari kelapa sawit," kata Prof Dr Made Antara, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Bali.
Hal itu diungkapkan Made dalam webinar bertajuk Palm Oil Corner yang diselenggarakan oleh Palm Oil Agribusiness Strategi Policy Institute (PASPI) bekerja sama dengan Universitas Udayana, Sabtu (3/9/2021).
Kata Made, sebelum pandemi Covid-19, terasa sekali pengaruh bisnis sawit dan seluruh produk turunannya dalam pariwisata Bali.
"Banyak hotel dan restoran yang membeli minyak goreng. Spa, salon, dan perawatan kecantikan juga banyak hadir di Bali. Semua bahan yang mereka pakai menggunakan sawit," kata Made.
Bahkan, biodiesel dari minyak jelantah juga banyak diproduksi dan digunakan untuk menunjang transportasi bagi pariwisata Bali.
Made mengakui belum memiliki data dan nilai transaksi yang valid dari penggunaan produk turunan sawit dalam industri pariwisata Bali.
"Yang mencatat barang keluar atau masuk adalah Dinas Perdagangan. Tapi setahu saya yang dicatat dinas ini masih yang terkait sembako seperti beras, cabe, dan lainnya," kata Made.
Direktur Eksekutif PASPI, Dr Tungkot Sipayung, menyambut baik apabila ada pihak tertentu yang menghitung secara valid kontribusi sawit dan produk turunannya bagi pariwisata Bali.
"Kalau ada yang menghitung berapa nilai transaksi minyak goreng, biodiesel, seluruh kosmetik dan perawatan kecantikan yang mengandung sawit dalam industri pariwisata Bali, tentu ini merupakan hal yang menarik," kata Tungkot.
Namun di luar perdagangan produk yang terkait sawit, Tungkot menyebutkan sebelum pandemi Covid-19, banyak even nasional dan internasional yang terkait sawit selalu diadakan di Bali.
"IPOC itu bertahun-tahun selalu diadakan di Bali," kata Tungkot.
IPOC adalah Indonesia Palm Oil Conference, sebuah even internasional sawit yang menghadirkan seluruh pemangku kepentingan bisnis sawit, baik dalam dan luar negeri.
Even ini diselenggarakan secara rutin oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada bulan November setiap tahun guna mengetahui prediksi bisnis di tahun berikutnya.
Selain para pebisnis sawit, Tungkot menyebutkan, setiap even yang digelar IPOC juga dihadiri oleh pebisnis lain yang terkait sawit seperti perusahaan traktor, pupuk, dan lainnya.
"Bahkan, saya yakin, kalau tak ada pandemi Covid-19, para petani sawit di Indonesia akan jalan-jalan ke Bali, karena harga sawit sekarang kan lagi tinggi," tegas Tungkot.
Komentar Via Facebook :