Berita / Komoditi /
Sawit Masih Jadi Pendorong Kenaikan NTP Nasional
Jakarta, elaeis.co - Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Maret 2022 tercatat berada di angka 109,29 atau mengalami kenaikan 0,42 persen dibandingkan bulan lalu.
Plt Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik, Sri Andayani, mengatakan, kenaikan NTP bulan Maret 2022 dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,99 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,57 persen.
Dan lagi, Provinsi Riau yang merupakan daerah penghasil kelapa sawit terbesar nasional menjadi provinsi yang mengalami kenaikan NTP tertinggi secara nasional, yakni mencapai 3,56 persen.
"Kenaikan NTP Maret 2022 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman hortikultura sebesar 2,83 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,87 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,92 persen," kata Sri Andayani dalam keterangan tertulisnya yang diterima elaeis.co, Jumat (1/4).
Khusus di subsektor tanaman perkebunan rakyat, kenaikan NTP disebabkan oleh naiknya harga yang diterima petani (lt) sebesar 2,47 persen. Sedangkan harga yang harus dibayar petani (lb) hanya meningkat 0,59 persen.
"Peningkatan It Maret 2022 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit dan karet," terangnya.
Sri Andayani menjelaskan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Sehingga, apabila NTP suatu daerah itu semakin tinggi, makan dapat dipastikan kesejahteraan para petani di daerah itu juga semakin baik.
Komentar Via Facebook :