Berita / Serba-Serbi /
Sawit Penyelamat Ekonomi Bagi Petani Padi di Kabupaten Kaur
Bengkulu, elaeis.co - Sawah yang biasanya subur kini tandus dan kering di Kabupaten Kaur. Karena itu petani mulai mencari solusi lain untuk kelangsungan hidup.
Seperti Sofyan, yang mulai bergantung pada hasil tanaman sawit. Untungnya pria itu punya kebun sawit yang bisa menghasilkan di tengah kekeringan melanda persawahannya.
"Saat ini, saya hanya mengandalkan kebun sawit sebagai mata pencaharian utama. Sawah tidak bisa ditanami karena kekeringan. Ini merupakan masa sulit bagi saya dan petani lainnya," kata Sofyan, Rabu (11/10).
Dengan lahan kebun sawit seluas 2 hektar, Sofyan berjuang keras untuk menghasilkan pendapatan. Meski hasilnya tidak selalu optimal, dia tetap mencoba untuk bertahan.
"Tiap bulan, saya hanya bisa mengantongi sekitar Rp 2 juta lebih. Meski tidak sebanyak ketika menanam padi, setidaknya masih bisa bertahan hidup," ujarnya.
Ketua Asosiasi Petani Padi Kabupaten Kaur, Rudini juga tidak menampik bahwa musim kemarau telah membuat banyak petani padi beralih ke tanaman lain.
"Kemarau yang panjang ini membuat sebagian besar petani beralih ke tanaman lain. Meski tidak sesuai dengan keinginan, setidaknya ini memberi sedikit penghasilan untuk mengatasi kesulitan ekonomi," kata Rudini.
Sementara itu, Bupati Kaur, Lismidianto mengatakan pihaknya telah berusaha memberikan bantuan kepada para petani yang terdampak kemarau.
Pemerintah daerah juga telah memberikan penyuluhan tentang praktik pertanian yang tahan kekeringan dan bantuan finansial kepada petani.
"Kami sudah berikan bantuan, namun, tantangan besar tetap ada, dan petani harus bertahan dalam situasi sulit ini," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :