https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sawit PSR Panen Perdana di Usia 29 Bulan

Sawit PSR Panen Perdana di Usia 29 Bulan

Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Lies Handayani Siregar, saat melakukan panen perdana di di kebun peserta PSR di Kabupaten Labuhanbatu. Foto: Dok. Musim Mas Grup


Rantau Prapat, Elaeis.co - Kebun sawit seluas 51 hektar milik anggota Koperasi Maju Lancar Mandiri Labuhanbatu (MLML) yang ikut Program Peremajaaan Sawit Rakyat (PSR) dipanen perdana, Selasa (21/12/2021) siang. Para petani anggota koperasi tersebut merupakan binaan PT Siringo-Ringo, anak usaha Musim Mas.

Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Lies Handayani Siregar, mengatakan, kegiatan panen perdana dilakukan secara simbolis di kebun milik Ny. Rollen Ritonga di Lingkungan Bandar Gula, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.

"Saya dan Pak Bupati Labuhanbatu, dr H. Erik Adtrada Ritonga MKM, yang melakukan panen perdana tadi," katanya kepada Elaeis.co.

"Tanaman sawit yang dipanen perdana itu berusia 29 bulan," tambahnya.

Lies berharap Pemkab Labuhanbatu dan manajemen PT Siringo-Ringo terus membantu para petani sawit tersebut untuk mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). "Kalau dilepas nanti, ya repot lagi," ujarnya.

Dia yakin Musim Mas Grup sangat peduli terhadap para petani swadaya di sekitar wilayah operasionalnya.

"Perusahaan sebelumnya sudah membantu petani swadaya dampingannya mendapatkan sertifikat ISPO untuk lahan seluas 1.158 hektar. Sertifikat itu diserahkan sewaktu acara peringatan Hari Perkebunan 10 Desember di Parapat yang dihadiri oleh Wakil Presiden KH Maruf Amin dan Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo," kata Lies.

Lies juga berharap Bupati Erik memaksimalkan koordinasi seluruh pihak terkait di Labuhanbatu untuk mempermudah pelaksanaan Program PSR bagi petani swadaya. Termasuk dalam mendapatkan pernyataan bebas tumpang tindih lahan hak guna usaha (HGU) dari pihak Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

"Saya mengapresiasi Dinas Pertanian Labuhanbatu yang mempermudah proses pemberian surat tanda daftar budidaya (STDB) bagi para petani sehingga proses sertifikasi ISPO tidak mengalami kendala yang rumit," ucapnya.

Erik sendiri berjanji akan terus membantu para petani swadaya lainnya agar mendapatkan sertifikat ISPO dan bisa ikut program PSR.

"Pemberdayaan petani sawit swadaya sangat penting agar pembangunan industri kelapa sawit berkelanjutan bisa tercapai," katanya.

Dia berharap apa yang telah dilakukan oleh Musim Mas Grup bisa diikuti oleh perusahaan sawit lainnya yang beroperasi di daerah itu. 


 

Komentar Via Facebook :