https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Sejak Januari, Merauke Tiga Kali Ekspor CPO ke India

Sejak Januari, Merauke Tiga Kali Ekspor CPO ke India

Pihak Barantan Merauke sedang melakukan pemeriksaan kekarantinaan terhadap CPO yang akan diekspor ke India. Sepanjang tahun ini, Merauke sudah tiga kali mengekspor CPO (Dok. Barantan)


Merauke, Elaeis.co - Perlahan tapi pasti, Kabupaten Merauke mulai menunjukkan diri sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sejak Januari hingga Agustus, daerah yang terletak di Papua bagian selatan itu sudah tiga kali mengeskpor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

“Aktivitas ekspor produk asal subsektor perkebunan sepanjang tahun 2021 telah berlangsung sebanyak tiga kali dengan total 20,02 ribu ton atau menyumbang 11,34 % dari total ekspor CPO secara nasional,” kata Kepala Karantina Pertanian Merauke,  Sudirman, lewat keterangan resmi yang diterima Elaeis.co, Selasa (10/8).

Menurutnya, CPO yang dikapalkan pada hari Kamis (5/8) lalu ditujukan ke India. “Ini merupakan capaian yang sangat menggembirakan, mengingat wilayah Papua bagian selatan, khususnya cakupan wilayah kerja dari Karantina Pertanian Merauke merupakan penyuplai CPO terbesar di Provinsi Papua,” kata Sudirman.

Pihaknya mencatat CPO yang diekspor Minggu lalu sebanyak 6,4 ribu ton dan diberangkatkan dengan menggunakan Kapal MT. CHANG AN 1 V.2109C dari Asikie, Boven Digoel.

Serangkaian tindakan karantina sudah dilakukan sebagai syarat terbitnya dokumen PC atau KT-10. Ia memastikan kalau para pejabat Karantina Pertanian Merauke telah melakukan pemeriksaan fisik dan administrasi serta pengawasan terhadap alat angkut.

“Selain Boven Digoel, masih banyak kabupaten lain yang memiliki komoditas pertanian unggulan dan perlu terus kita dorong,” jelas Sudirman.

Ia mempersilahkan masyarakat untuk mengakses aplikasi IMACE  (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) guna mengetahui potensi komoditas pertanian di Merauke. 

Pihaknya berharap aplikasi besutan Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, itu dapat membuka akses informasi untuk memacu ekspor pertanian.

Komentar Via Facebook :