https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Sejumlah PKS di Bengkulu Turunkan Harga TBS, tapi Antrean Mengular

Sejumlah PKS di Bengkulu Turunkan Harga TBS, tapi Antrean Mengular

Truk antre menunggu masuk ke PKS. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Tren penurunan harga Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Bengkulu berlanjut. Kamis (4/5), sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) kompak menurunkan harga pembelian dibanding hari sebelumnya.

Salah satu PKS di Kabupaten Bengkulu Selatan yang menurunkan harga TBS adalah PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL). Humas PT BSL, Idius Safari, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, harga pembelian TBS sawit turun Rp 50 dibanding sebelumnya.

"Jadi harga TBS terbaru untuk kategori umum Rp 1.500/kg dan harga kategori mitra Rp 1.700/kg. Saat ini kondisi antrean sangat mengular," katanya.

Alasan utama dari penurunan harga TBS sawit adalah harga minyak sawit atau Crude Plam Oil (CPO) yang tidak stabil. "CPO turun, itulah penyebab harga TBS terus turun. Saat ini harga per liter CPO hanya diangka Rp 10.000. Tentu saja itu sangat berpengaruh pada harga TBS sawit," bebernya.

Sementara itu, Asisten Pembelian Buah PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS), Yuliman, menyebutkan bahwa PKS yang beroperasi di Kabupaten Kaur tersebut menurunkan harga pembelian TBS sawit Rp 40 dari hari sebelumnya karena alasan serupa.

"Harga pembelian TBS khusus wilayah Bintuhan Rp 1.710/kg, wilayah Padang Guci Rp 1.800/kg, dan wilayah Bengkulu Selatan 1.880/kg," paparnya.

Meski harga TBS sawit terus turun, para petani tetap melakukan panen. Bahkan karena masa panen usai lebaran berlangsung serentak, akibatnya antrean truk angkut di sejumlah PKS di Bengkulu Selatan kembali mengular. Tidak sedikit yang kebagian melakukan pembongkaran TBS setelah menginap selama 1 hari.

Para petani sawit mengeluhkan dampak dari penurunan harga tersebut. "Harga sangat tidak menentu. Kita harus terus mengikuti perkembangan pasar agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar," ujar Ahmad Syarkawi, petani sawit di Bengkulu Selatan.

Sementara itu, pengamat ekonomi Prof Kamaludin meminta petani bersabar karena penurunan harga TBS sawit tidak hanya terjadi di Bengkulu tetapi juga terjadi di beberapa daerah penghasil kelapa sawit lainnya.

"Tren ini terjadi secara nasional. Para pihak, khususnya para petani dan pelaku industri kelapa sawit di Indonesia, harus memberi perhatian khusus agar situasi ini bisa segera pulih," sebutnya.
 

Komentar Via Facebook :