https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Sekitar 300 Hektar Kebun PSR di Paser Sudah Panen

Sekitar 300 Hektar Kebun PSR di Paser Sudah Panen

Buah kelapa sawit. Elaeis.co/Sany


Paser, Elaeis.co - Sejak enam bulan lalu sedikitnya ada 300 hektar kebun kelapa sawit petani di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur sudah mulai dipanen. Bahkan saat ini rata-rata tiap kaplingnya yang berisi 2 hektar sudah dapat menghasilkan kelapa sawit sebanyak 1 ton sekali panen.

Sekretaris DPD Apkasindo Paser, Aliyadi mengatakan kebun tadi merupakan kebun plasma yang sudah dilakukan peremajaan sejak beberapa tahun lalu. 

"Itu kebun KUD Sawit Jaya dan KUD Tani Subur," ujarnya saat berbincang bersama elaeis.co, Rabu (23/2/2022).

Kata pria yang baru saja pulang ibadah umroh itu, petani tentu saat ini tengah sumringah bahagia. Lantaran disaat harga kelapa sawit terus meningkat kebun mereka justru sudah bisa di panen.

Kemudian, melihat kesuksesan PSR para petani tadi saat ini minat petani untuk pengajuan PSR juga tinggi. Dari catatan Aliyadi ada sekitar 600-700 hektar kebun sawit tengah diajukan untuk mengikuti program dari pemerintah lewat BPDPKS itu di tahun 2022 ini.

"Sebagian pengajuan adalah tahap kedua dan sebagian lagi tahap ketiga," imbuhnya.

Meski dua tahun setelah PSR terealisasi baru kebun itu bisa menghasilkan buah kelapa sawit, petani saat ini justru tidak ragu. Bahkan harga yang tinggi juga tidak membuat mereka menarik lagi minatnya untuk PSR. Sebab kata Aliyadi para petani pemikirannya sudah berubah dengan melihat manfaat jangka panjangnya.

Kendati demikian, ia juga tidak menampik bahwa petani juga berjuang untuk mencari penghasilan lain saat kebunnya tersebut diremajakan. Terlebih bagi petani yang hanya bergantung pada kebunnya itu.

"Selama masa peremajaan macam-macam dilakukan petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Mulai dari bertani dengan cara tumpang sari, ada yang menanam Porang dan sebagainya. Ini akan lebih baik jika ada program lain yang membantu petani PSR untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Mudah- mudahan ada solusi dari pemerintah dan BPDPKS," tandasnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :