https://www.elaeis.co

Berita / Lingkungan /

Sekitar 70 Ton Ikan Mati Gegara Semburan Belerang

Sekitar 70 Ton Ikan Mati Gegara Semburan Belerang

Petugas dan masyarakat evakuasi ikan nila di Danau Batur. ©2021 Istimewa


Elaeis.co - Sekitar 70 ikan di keramba jaring apung milik petani mati akibat imbas semburan belerang yang terjadi di kawasan Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Semburan tersebut terjadi dari tanggal 13 hingga 23 Juli 2021.

"Total ikan yang mati kita masih hitung, tetapi yang berhasil kita angkut hampir 25,9 ton. Sedangkan, ikan mati yang lain banyak dikuburkan atas kesadaran masyarakat sendiri di lahannya masing-masing. Itu di atas 50 ton, iya (total) sekitar 70 ton," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma selaku saat dihubungi, Senin (26/7).

Ia mengatakan, untuk kerugian bisa dihitung dengan harga ikan nila dalam per kilogram mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu. "Kalau di pasar harganya Rp 28 kilogram," imbuhnya.

Ia menerangkan, untuk kematian ikan imbas semburan belerang sempat berhenti pada tanggal 23 Juli 2021 lalu. Namun tadi pagi pihaknya mendapatkan laporan kembali terjadi letusan belerang di kawasan Danau Batur.

"Kematian ikan sementara sudah berhenti, kita tinggal menghitung dulu. Tapi, tadi pagi ada laporan lagi ada letusan lagi belerang di Batur di Banjar Seked, Desa Kedisan, Desa Buahan, itu permukaan air sudah kelihatan memutih dan bau belerang sudah tercium menyengat," ungkapnya.

Ia menyebutkan, untuk letusan belerang pada tahun ini pihaknya belum bisa memprediksi kapan akan berhenti. Namun fenomena ini sudah terjadi setiap tahunnya, tetapi pada sebelumnya semburan belerang berhenti pada empat hari atau seminggu.

"Kita tidak bisa prediksi sebenarnya kalau dari kebiasaan-kebiasaan letusan sebelumnya. Ini letusan sudah berlangganan hampir setiap tahun terjadi. Bahkan tahun ini dua kali, akhir Februari terjadi," sebutnya.

"Ini, mulainya dari tanggal 14 pagi dan sempat berhenti tanggal 23, lalu tadi pagi ada laporan lagi. Yang, biasanya empat hari sampai seminggu sudah selesai. Kalau ini, sembilan hari belum selesai tambah lagi sekarang ada laporan letusan baru, ini masalahnya," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, untuk KJA di kawasan Danau Batur ada sebanyak 12.200 dan petani ikan ada 500 lebih. Namun tidak seluruhnya terdampak adanya letusan belerang itu. Merdeka.com

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :