Berita / Nusantara /
Sektor Perkebunan Jadi Masa Depan Daerah ini
Balikpapan, elaeis.co - Sumbangan perkebunan kelapa sawit terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pendapatan asli Kalimantan Timur (kaltim) menunjukkan tren positif.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menunjukkan bahwa kontribusi perkebunan terhadap PDRB Kalimantan Timur sebesar Rp16,95 triliun atau 4,97 persen berdasarkan harga konstan. Sedangkan berdasarkan harga berlaku, nilai PDRB perkebunan mencapai Rp34,52 triliun, naik sebesar Rp4,5 triliun atau 15,14 persen dari PDRB tahun 2020.
"Sektor perkebunan akan menjadi andalan Kaltim dan perlahan-lahan menggeser ketergantungan terhadap sumber daya ekstraktif," kata Kepala Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Kalimantan Timur Ujang Rachmad melalui keterangan resmi Disbunnak Paser belum lama ini.
Saat ini luas peruntukan lahan untuk perkebunan di Bumi Etam mencapai 3,27 juta hektare. Dari total luasan tersebut, yang sudah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP) sekitar 2,75 juta hektare dan sekitar 1,28 juta hektare adalah perkebunan kelapa sawit aktif.
“Angka ini adalah bukti bahwa masa depan ekonomi Kaltim berada di sektor perkebunan,” kata Ujang.
Manajer Senior Terestrial Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Niel Makinuddin, berharap perkembangan perkebunan kelapa sawit dipastikan memberi keuntungan dengan tetap melindungi lingkungan serta hak-hak ekonomi dan sosial masyarakat lokal.
“Konsep inilah yang disebut dengan perkebunan berkelanjutan,” katanya.
Dengan tujuan mendorong terwujudnya pembangunan perkebunan berkelanjutan itu, YKAN, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammerbeit (GIZ), dan Climate Policy Initiative (CPI), bekerja sama dengan Disbun Kaltim, Disbun Kabupaten Berau, serta para mitra kerja, berkolaborasi dalam program pembangunan perkebunan kelapa sawit rendah emisi di Kalimantan Timur sejak 2015.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Perlindungan Konsumen, Keamanan Nuklir, serta Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup Jerman (BMU-IKI). Selama lima tahun program ini berjalan (2015-2021), telah tercapai sejumlah keluaran dari kolaborasi para pihak.
Keluaran tersebut selaras dengan lima tujuan program Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Rendah Emisi. Yaitu penguatan tata kelola, tata guna lahan dan kapasitas pemerintah untuk melakukan pengawasan, penguatan kapasitas masyarakat dalam menata lahan dan mengelola konflik untuk memperoleh manfaat dari perkebunan sawit.
Juga ada keluaran mengenai analisis sosio-ekonomi dan lingkungan yang mendukung pembuatan kebijakan, penyediaan rekomendasi kebijakan dan insentif bagi pemerintah daerah dan sektor swasta, serta terbentuknya forum multipihak sebagai ruang dialog untuk memberikan rekomendasi penyelesaian isu-isu perkebunan kelapa sawit.
Komentar Via Facebook :