Berita / Internasional /
Senjata Makan Tuan, Eks Operator Iron Dome Idap Kanker
Jakarta, Elaeis.co - Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome menjadi andalan Israel mencegat rudal jarak pendek musuh. Tapi tameng tersebut justru diduga jadi senjata makan tuan bagi tentara yang mengoperasikannya.
Media Israel Yedioth Ahronoth menurunkan investigasi yang melaporkan sejumlah tentara mengeluh mengidap kanker usai dinas militer di Iron Dome.
Seperti dikutip Suara.com dari Middle East Eye, 10 tentara Israel dengan rentang usia antara 20 hingga 30 tahun mengaku menderita kanker paska tugas di unit Iron Dome.
Mereka menjuluki Iron Dome sebagai alat pemanggang atau ‘toaster’. “Saat anda berada di dekat radar, anda benar-benar merasakan tubuh mendidih dari dalam ke luar,” demikian pengakuan Jonathan Haimovich, mantan tentara Israel.
“Jika anda mencoba membayangkan apa yang terjadi pada makanan saat berada di microwave, seperti itu. Anda merasakan panas datang dalam gelombang”.
Haimovich hampir dua tahun bertugas di angkatan udara dan ditempatkan di unit Iron Dome. Saat berusia 22 tahun, dokter menemukan tumor seukuran bola pingpong di lehernya. “Ada di arteri utama sehingga menyebabkan aliran darah saya terhenti. Saya menjalani kemoterapi dan radiasi,” katanya.
Mantan tentara lainnya, Ran Mazur, mengaku diabaikan saat mengeluh tentang sakit di tubuhnya waktu bekerja di unit Iron Dome. Setahun setelah dibebastugaskan dari unit tersebut, ia didiagnosis menderita kanker tulang.
Shir Tahar, tentara lainnya, mengaku, mulai menderita sakit di punggung bawah dan kaki serta didiagnosis menderita leukemia sepuluh bulan setelah tugasnya di Iron Dome berakhir. “Tak ada alat pelindung yang memadai. Kami tidak pernah dilindungi dengan peralatan radiasi,” katanya.
Sementara Livna Levy, orang tua mantan tentara bernama Omar Healy Levy, mengaku anaknya didiagnosis kanker delapan bulan setelah dibebaskan dari militer dan meninggal dua tahun kemudian. “Keluarga kami tidak memiliki riwayat kanker. Saya ingat saat mengunjunginya di pangkalan dan bertanya padanya, 'Bukankah berbahaya kamu begitu dekat dengan radar?'. Sepertinya (tempat itu) terlalu terbuka bagi saya,” katanya.
Masih menurut laporan Yedioth Ahronoth, dari 240 tentara Israel yang memulai dinas mereka di Iron Dome pada tahun 2011, enam di antaranya menderita kanker di akhir dinasnya.
Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Rafael Advanced Defense Systems dan ditempatkan di perbatasan dengan Lebanon dan Suriah di Dataran Tinggi Golan. Sistem pertahanan ini berfungsi menembak dan mencegat rudal dan roket yang diluncurkan ke arah pemukiman Israel.
Komentar Via Facebook :