Berita / Bisnis /
Seperti Sawit, Harga Batu Bara Ngegas Tinggi
Jakarta, Elaeis.co - Tak butuh waktu lama bagi harga batu bara untuk bangkit setelah jatuh. Harga kontrak futures (berjangka) batu bara termal ICE Newcastle 3 bulan ke depan kembali sukses ditutup di atas level US$ 150/ton pekan ini.
Sejatinya awal pekan ini sang batu legam sempat terkoreksi mendekati level psikologis US$ 140/ton tepatnya di level US$ 142,10/ton pada perdagangan Selasa (3/8),
Meskipun demikian kuatnya permintaan sukses menopang harga komoditas Si Batu Legam untuk kembali menghijau pekan ini. Tercatat batu bara berhasil naik 2,23% ke level harga US$ 151,25/ton sepekan terakhir.
Sebelumnya, awal pekan ini harga batu bara sempat anjlok karena berbagai lembaga keuangan sudah mengurang porsi pembiayaan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batu bara karena dinilai tidak ramah lingkungan.
Reuters mengabarkan bahwa Prudential, Citi, HSBC, dan BlackRock Real Assets berupaya mempercepat skema pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) supaya bisa segera selesai. Ini dilakukan untuk mengurangi porsi pembiayaan PLTU yang banyak meninggalkan jejak karbon.
Akan tetapi jelang akhir pekan komoditas batu legam kembali diburu. Toby Hassall, Analis Refinitiv, menyebut ada dua faktor yang bisa menopang kenaikan harga batu bara. Satu, permintaan sedang tinggi, terutama di China.
Harga batu bara di Pelabuhan Qinhuangdao pada akhir pekan lalu berada di CNY 1.075/ton, naik 7,5% dari sepekan sebelummya. Pertumbuhan permintaan yang sangat pesat belum diimbangi dengan produksi batu bara domestik, sehingga China terus mengimpor.
Dua, harga gas alam juga dalam tren naik. Saat harga gas alam semakin mahal, pelaku usaha kembali melirik batu bara.
Per 26 Juli 2021, biaya pembangkitan listrik berbahan bakar gas alam di Eropa adalah EUR 36,95/MWh. Lebih mahal ketimbang pembangkitan batu bara yakni EUR 36,28/MWh. CNBC Indonesia
Komentar Via Facebook :