https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Setelah Sawit, Kementan 'Kawinkan' Jagung dengan Kopi

Setelah Sawit, Kementan

Penanaman bibit jagung di kebun kopi di Kabupaten Bandung. foto: Ditjenbun


Jakarta, elaeis.co - Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar Gerakan Tanam Perkebunan Integrasi Tanaman Pangan (Gertap) demi memperkuat akselerasi optimalisasi lahan pertanian.

Salah satu cara yang dilakukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan adalah dikolaborasikan dengan tanaman perkebunan.

Sekretaris Ditjenbun Heru Tri Widarto mengatakan, Ditjenbun mendapat tugas untuk mengawal luas tambah tanam (LTT) di lima provinsi, yakni Riau, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku.

"Kami di Ditjenbun mengoptimalkan lahan perkebunan agar dapat diintegrasikan dengan program tanaman pangan. Seperti program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria). Kali ini dilakukan Gertap kopi dengan jagung," ungkap Heru melalui keterangan persnya, Selasa (12/12).

Terkait dengan Gertap, saat ini sedang ditanami lahan seluas 40 hektar (ha) di Kampung Cibisoro, Desa Bojong, Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. "Saya memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung atas komitmen yang kuat dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Kami berharap kedaulatan pangan ini dapat dimulai dari Kabupaten Bandung," ujarnya.

Ia menambahkan, Kabupaten Bandung harus serius dalam mencegah alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang mengatur tentang pengawasan ketat pencegahan alih fungsi lahan pertanian.

"Gertap di Kabupaten Bandung bukan hanya kegiatan pertanian biasa. Ini bisa menjadi kunci jawaban hadapi berbagai tantangan ke depan," tuturnya.

Menurutnya, dengan tanaman perkebunan yang terintegrasi dengan tanaman pangan secara serentak, Kabupaten Bandung melanjutkan tradisi memberi kehidupan bagi tanaman. "Juga menyuburkan ikatan sosial dan kebersamaan yang begitu berharga bagi masyarakatnya," tambahnya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan, Gertap adalah gerakan inklusif yang menggaet semua pihak tanpa peduli daerah atau profesi yang digeluti. "Kita semua dapat bersatu dalam gerakan ini. Mari bersama wujudkan dan perkuat ketahanan pangan Indonesia dan tanamkan semangat edukasi Gertap," ajaknya.

Ia juga tidak lupa mengajak generasi muda untuk memahami betapa pentingnya keberlanjutan pertanian. "Mari kita bersama-sama jaga komitmen demi membangun negeri yang sejahtera dan memperkokoh pertanian termasuk perkebunan yang berdaya saing," tuturnya.


 

Komentar Via Facebook :