https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Simsalabim! Sawah Disulap Jadi Kebun Sawit di Penajam

Simsalabim! Sawah Disulap Jadi Kebun Sawit di Penajam

Kebun Sawit di Penajam. Ist


Kaltim, elaeis.co - Melihat potensi kebun kelapa sawit yang lebih memberikan jaminan di masa depan, tidak sedikit petani yang mengalihkan lahannya menjadi kebun kelapa sawit. Misalnya saja terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Di wilayah itu banyak petani padi beralih membudidayakan kelapa sawit dari sawah yang dimilikinya. Salah satunya di Kecamatan Babulu yang kini diperkirakan total sawah yang beralih menjadi perkebunan kelapa sawit mencapai 40 persen dari total luasan sawah yang ada.

"Banyak faktor yang membuat petani memilih untuk beralih ke kelapa sawit. Hal yang mendasar tentu menimbang keuntungan dan kemudahan untuk membantu petani memenuhi kebutuhan hidup," ujar Ketua Apkasindo DPD Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmad Indradi, Rabu (6/4/2022).

Saat berbincang bersama elaeis.co, Indra begitu sapaannya menjelaskan faktor lain adalah di wilayah itu petani padi justru mengalami kesulitan air. Sehingga memilih untuk mengganti komoditi yang dirawatnya.

"Sebenarnya ini kan hak petani. Lagi pula kita lihat juga tidak ada pelanggaran yang dilanggar," katanya.

Pro kontra dengan peralihan itu diakui Indra masih sangat kental terjadi di wilayahnya itu. Bahkan ia sempat mendengar bahwa ada ancaman akan memidanakan petani.

"Itu lahan pribadi yang dimiliki petani saat transmigrasi. Ada juga yang non transmigrasi. Jadi ini kan justru menjadi pelanggaran HAM," bebernya.

Jika alasannya lahan sawah menjadi perlindungan pangan berkelanjutan, maka negara harus hadir untuk menjamin kesejahteraan petani. Menurutnya, semestinya yang mengemban tugas sebagai pelindung pangan berkelanjutan adalah negara bukan petani.

"Ya gak fair dong kalau petani dibebankan seperti itu. Sementara saat ini petani juga kesulitan dalam mencari pupuk, biaya produksi tinggi dan sebagainya. Terkecuali petani dijadikan warga istimewa, hidupnya lebih terjamin nah itu oke oke saja. Ini kan gak ada. Tentu petani bebas memilih untuk memenuhi kebutuhannya. Terlebih lahan tersebut kan bukan beralih fungsi, hanya beralih komoditi saja," tandasnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :