https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Sinergi dan Kolaborasi Seluruh Sektor Dibutuhkan untuk Berantas Peredaran Narkoba

Sinergi dan Kolaborasi Seluruh Sektor Dibutuhkan untuk Berantas Peredaran Narkoba

Workshop Tematik Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Pangkalan Bun. foto: MC Kobar


Pangkalan Bun, elaeis.co – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kotawaringin Barat (kobar), Kalimantan Tengah, menyelenggarakan Workshop Tematik Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan partisipasi seluruh sektor dalam mencegah peredaran narkoba.

"Kegiatan ini adalah sebagai bentuk upaya BNNK Kobar bersama pemda dalam melaksanakan P4GN. Dengan harapan melalui kegiatan ini, para peserta akan mendapatkan bekal dan pengetahuan mengenai peran serta dalam peningkatan kompetensi dalam mewujudkan Program Indeks Kota Tanggap Ancaman Bahaya Narkoba (IKOTAN)," jelas Kepala BNNK Kobar, Miga Nugroho, Selasa (25/7).

“Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang terjadi di seluruh kota di Indonesia saat ini memerlukan dukungan berupa kebijakan yang responsif dan komprehensif dari seluruh pemda untuk dijadikan pedoman bagi stakeholders dalam mengambil perannya masing-masing secara kolaboratif dalam rangka mencegah dan memberantas narkoba,” tambahnya.

Dukungan yang dimaksud berupa penguatan regulasi, fasilitasi anggaran dan SDM, serta sinergitas antar stakeholder dalam program P4GN.

Kepala Badan Kesbangpol Kobar, Edie Faganti menambahkan, ada lima variabel utama yang menjadi pedoman untuk mengetahui perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan program IKOTAN di suatu kabupaten/kota. Yaitu ketahanan keluarga, ketahanan masyarakat, kewilayahan, kelembagaan, serta variabel hukum.

“Dari lima variabel ini nanti akan dinilai apakah di kota/kabupaten tersebut sudah sangat tanggap, tanggap, cukup tanggap, kurang tanggap, atau tidak tanggap sama sekali terhadap permasalahan narkoba,” ujarnya.

Ia berharap dukungan dari komponen masyarakat baik di lingkungan swasta, pemerintah, pendidikan, untuk berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan maupun meningkatkan ketanggapan terhadap peredaran narkoba.

Apalagi saat ini peredaran narkoba sudah merambah ke kalangan siswa. Bahkan perkebunan kelapa sawit juga kerap dijadikan lokasi transaksi atau tempat penyimpanan narkoba.

“Program di IKOTAN ini adalah untuk meningkatkan ketanggapan dalam menghadapi ancaman narkoba dengan memperkuat kemampuan antisipasi adaptasi dan mitigasi. Program ini bisa sebagai pedoman untuk bersama-sama saling bersinergi sesuai perannya masing-masing dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan nakorba di daerah,” tambahnya.

Dia mengharapkan melalui kegiatan ini didapatkan pemahaman dan partisipasi dari seluruh stakeholder maupun instansi yang terkait bahwa permasalahan narkoba saat ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Permasalahan narkoba tidak hanya ada di pundak BNN semata, akan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama,” tukasnya.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta terdiri dari perwakilan PN Pangkalan Bun, Kejari Kobar, Polres Kobar, Kodim 1014/Pbn, Badan Kesbangpol, Dinas P3AP2KB, Universitas Antakusuma, SMA Negeri 2 Pangkalan Bun, SMP Negeri 11 Arut Selatan, PT Sawit Mandiri Lestari, PT Yessoe Travel Pangkalan Bun, serta perwakilan dari Kelurahan Kumai Hilir dan Kelurahan Baru.
 

Komentar Via Facebook :