Berita / Sumatera /
Siska Diharapkan Tingkatkan Populasi Sapi dan Penuhi Kebutuhan Pakan Ternak
Sungailiat, elaeis.co - Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung masih bergantung pada pasokan sapi yang didatangkan dari luar daerah. Padahal daerah ini sebenarnya punya potensi untuk memenuhi kebutuhan daging sendiri.
Populasi sapi di Kabupaten Bangka tercatat baru mencapai 2.531 ekor. "Belum cukup untuk memenuhi kebutuhan. Selama ini Bangka kebutuhan daging dipenuhi dengan mendatangkan sapi dari daerah Lampung dan Madura," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah.
Untuk memutus ketergantungan itu, Dinpanpertan Bangka mulai menggarap potensi yang ada, yakni mengembangkan sapi di perkebunan kelapa sawit. Luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bangka yang dikelola oleh 13 perusahaan mencapai 32.808,39 hektar.
Untuk memuluskan rencana ini, Dinpanpertan Bangka mengadakan bimbingan teknis (bimtek) Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (Siska) untuk Bangka Setara pada Sabtu (24/6). Dinpanpertan menggandeng pabrik kelapa sawit (PKS) PT Putra Bangka Mandiri (PMB) dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Cengkong Abang ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PT MAS Labu, anggota kelompok KKSR dan kelompok peternak, kelompok tani Kompas Desa Kemuja, dan kelompok tani Seliman.
"Pemateri yang ahli dalam bidangnya dihadirkan dalam bimtek. Pada kegiatan itu para petani dan peternak dibekali pengetahuan tentang cara budidaya sapi di kebun kelapa sawit, menjaga kesehatan hewan, dan pembuatan kompos, serta praktik langsung di lapangan," paparnya.
Dia menambahkan, pelaksanaan bimtek bertujuan agar petani dan peternak memahami bagaimana mengembangkan usaha ternak sapi di kebun sawit. "Integrasi sapi dan kelapa sawit adalah program dengan sistem memadukan usaha budi daya ternak sapi dalam usaha perkebunan kelapa sawit tanpa mengurangi aktifitas dan produktivitas tanaman. Pola integrasi ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak yang sebagian besar masih dipasok dari daerah luar," jelasnya.
"Kami berharap integrasi dilakukan dengan sungguh-sungguh karena diharapkan menjadi solusi peningkatan populasi sapi di Bangka," tambahnya.
Tidak hanya peternak, menurutnya Siska juga menguntungkan bagi perusahaan kelapa sawit. "Kehadiran ternak bisa membantu memenuhi kebutuhan pemupukan. Kotoran sapi dan limbah sawit bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kompos yang dipakai kembali untuk tanaman sehingga menekan biaya pupuk," tukasnya.
Komentar Via Facebook :