https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Siti Nikmatin Ubah Tankos Jadi Barang Mahal

Siti Nikmatin Ubah Tankos Jadi Barang Mahal

Seorang model memakai helm berbahan tankos buatan Dr Siti Nikmatin. Foto: dokumentasi Siti Nikmatin


Bogor, Elaeis.co - Keseharian Dr Siti Nikmatin SSi MSi adalah dosen Departemen Fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB). Selain mengaja mahasiswa, dia terus menerapkan ilmunya untuk membuat barang yang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomi. 

Sejak beberapa tahun yang lalu Siti fokus pada pengolahan biomassa sawit seperti lidi dan tandan kosong (tankos).

"Sejauh ini berbagai barang yang sudah diproduksi dengan menggunakan bahan baku tankos dan dipasarkan secara massal adalah helm, media tanam dan green pot, serta kompos atau pupuk organik padat," kata Siti Nikmatin kepada Elaeis.co pada akhir pekan lalu.

Helm untuk pengendara sepeda motor dan atlet sepeda tersebut sudah berlabel standar nasional Indonesia (SNI) dan dijual melalui e-commerce atau start up yang dibuat oleh IPB dan dikelola oleh para alumninya.

"Helm berbahan tankos sudah teruji kualitasnya, harganya Rp 200.000 per buah. Kalau belinya lebih dari 100 buah, harga satuannya diturunkan menjadi Rp 175.000," bebernya.

Pupuk buatan Siti diberi merek Green & Growth. "Tetapi untuk pupuk belum dijual melalui e-commerce," kata dia.

Siti juga menggerakkan masyarakat di sekitar perkebunan PTPN di Bogor menjadikan lidi sawit sebagai bahan baku untuk industri kreatif seperti membuat piring atau tempat tisu. 

Siti memastikan seluruh biomassa sawit, terutama tankos, diteliti sedemikian rupa agar bisa disesuaikan dengan produk yang hendak dibuat. 

Berdasarkan riset yang ia lakukan, pemisahan berbagai elemen dilakukan karena tankos bisa digunakan untuk menciptakan berbagai barang seperti untuk pembuatan helm yang berasal dari mikropartikel tankos.

Lalu long fiber yang ada di tankos bisa digunakan untuk membuat kapas tiruan serta benang pilin. Dua produk ini bisa digunakan untuk industri kreatif atau untuk membuat benang dan kain yang sangat dibutuhkan oleh industri tekstil. 

"Saya kan peneliti dari IPB. Berdasarkan riset saya, ada banyak diversifikasi produk dari tankos. Semua bagian tankos bisa dimanfaatkan sehingga benar-benar zero waste atau nirsampah. Tak ada satu pun bagian dari tankos yang terbuang sia-sia, semua bisa dikelola," jelasnya. 


 

Komentar Via Facebook :