https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Soal Caleg Petani Sawit, Gus Harahap Bukannya Tak Berharap, Namun ...

Soal Caleg Petani Sawit, Gus Harahap Bukannya Tak Berharap, Namun ...

Teks Foto: Krtua DPW Apkasindo Sumut Gus Dalhari Harahap saat berada di kebun sawit. Ia berharap para caleg dari petani sawit fokus pada isu sawit. (Foto:ist)


Medan, elaeis.co - 2024 adalah tahun politik, dan banyak petani sawit yang ikut serta mengejar kursi legislatif, baik di tingkat DPR-RI. DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

"Kalau dari kami, ada sekitar 18 sampai 20 orang yang jadi caleg dari berbagai partai politik," kata Gus Dalhari Harahap kepada elaeis.co , Senin (5/2/2024) sore.

Sekadar informasi, pria ini adalah Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sekaligus Ketua Harian DPP Apkasindo.

Kata dia, puluhan pengurus Apkasindo di tingkat provinsi dan kabupaten itu mengejar kursi DPRD di berbagai kabupaten di sentra perkebunan kelapa sawit di Sumut.

“Cuma satu pengurus Apkasindo Sumut yang incar ketua DPRD Provinsi, yaitu Pak Arif Ripai. Selebihnya fokus di DPRD Kabupaten dan Kota,” kata Gus menambahkan.

Gus sendiri sebenarnya punya banyak harapan kepada para pengurus Apkasindo di Sumut yang menjadi caleg. 

Harapan yang sama pun ia sematkan kepada para petani sawit dari asosiasi lainnya yang juga menjadi caleg.

“Banyak persoalan yang dihadapi para petani sawit. Saya berharap ketika para petani sawit terpilih jadi wakil rakyat, ya sudah seharusnya mereka bicara soal rakyat, soal petani sawit dan berjibun beban yang dihadapi,” kata Gus Harahap.

Ia mencontohkan persoalan alas hak kebun sawit milik petani, persoalan kelanjutan program peremajaan sawit rakyat (PSR), persoalan mahal dan kelangkaan pupuk, dan segudang persoalan lainnya.

Tetapi ia kemudian gamang dengan segala harapan-harapan yang ditanamkan kepada para petani sawit yang menjadi caleg, baik dari Apkasindo maupun dari asosiasi lainnya.

“Soalnya mereka kan dari parpol yang beda-beda, dan ketaatan mereka tentu kepada parpol yang mengusung mereka,” kata dia.

“Saya tidak tahu apakah isu dan persoalan sawit bisa begitu konsisten mereka gunakan ketika terpilih menjadi wakil rakyat,” ucap Gus Harahap lagi.

Di sisi lain, ada hal yang membuat dirinya galau dan tidak berani berharap kepada para caleg petani sawit di Sumut.

“Saya heran dan bingung, selama masa kampanye ini banyak petani sawit yang menjadi caleg, saya lihat justru tidak banyak berbicara tentang kelapa sawit,” kata Gus.

Mereka, ungkap Gus, justru menggunakan banyak isu primordial dalam upaya meraup simpati dan suara masyarakat, termasuk dari kalangan petani sawit.

“Mereka memakai isu atau pendekatan agama, suku, marga, atau hal-hal berbau primordial lainnya. Saya tidak tahu kenapa mereka masih memakai isu-isu primordial,” kata Gus mengaku galau.

Padahal, semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 telah menegaskan tentang semangat persatuan Indonesia yang bebas dan merdeka dari hal-hal feodal dan primordial.

Pun demikian, Gus Dalhari Harahap tak ingin memutuskan asa. 

Ia dan seluruh pengurus Apkasindo Sumut berjanji akan tetap berhubungan, tetap menjalin komunikasi dengan para petani sawit yang terpilih menjadi wakil rakyat.

“Tetaplah kita bangun komunikasi kepada para teman-teman petani sawit yang terpilih jadi wakil rakyat,” ujat Gus.

Tujuannya, kata dia, agar seluruh isu sawit bisa terus mereka giring sehingga mendapatkan perhatian dari pihak eksekutif di tiap daerah sentra sawit.


 

Komentar Via Facebook :