Berita / Nusantara /
Soal Dampak Sawit Terhadap Lingkungan, Pakar Sebut Perlu Kajian Mendalam
Jakarta, Elaeis.co - Petani sawit di Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, menduga tanaman sawit sangat rakus air dan menjadi penyebab mengeringnya lahan sawah di sekitarnya. Pengamat pertanian yang juga Dosen Jurusan Biologi Universitas Brawijaya, Prof Luchman Hakim, menilai dugaan itu masih prematur.
Menurutnya, dampak ekologis yang ditimbulkan oleh penanaman sawit secara masif memerlukan kajian dan penelitian dengan kaidah ilmu pengetahuan. “Kalau para petani sawit bilang sawah mengering karena adanya sawit, ya perlu dikaji kembali,” katanya, seperti dikutip Suryamalang,com, kemarin.
Terkait penilaian sebagian pihak yang menyebut kelapa sawit tidak cocok ditanam di tanah dengan karakter karst di wilayah Malang Selatan, Luchman mengatakan asumsi tersebut merupakan hal yang relatif. Sebab, sawit yang ditanam warga di Desa Bandungrejo bisa berbuah.
“Secara ekologi bisa saja dipertanyakan lagi sesuai atau tidak. Tapi kalau ditanya cocok atau tidak, ya buktinya berbuah,” paparnya.
Luchman menganalisa, dinamika hingga problematika pro dan kontra penanaman sawit di Malang Selatan dipicu karena beberapa hal yang tidak selaras. “Bukan cocok tidak cocok. Secara pengamatan menghasilkan buah juga. Kalaupun timbul kekecewaan, karena rantai bisnis yang tidak jalan,” jelasnya.
Menurut Luchman, agar tidak menimbulkan polemik, ada baiknya komoditas kebun ditanam mengikuti karakter kearifan lokal di suatu wilayah. “Kalau sawit dipersoalkan, tanaman-tanaman lokal yang sudah ada seperti kelapa, kopi, melinjo, dan buah-buahan lainnya bisa jadi solusi,” katanya.
Komentar Via Facebook :