Pekanbaru, Elaeis.co - Tak menyesal Benny Warlis memboyong rombongan dari Sumatera Barat ke Riau. Hasrat ingin mengetahui seluk beluk penetapan harga tandan buah segar (TBS) sawit terlampiaskan.

Tadi lagi, Jumat (3/12), Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat itu membawa timnya dan pengurus sejumlah asosiasi pekebun dan perusahaan sawit ke Riau.

Menurut Benny, tujuan anjangsana itu adalah untuk belajar langsung bagaimana Riau menetapkan harga TBS kelapa sawit. Soalnya Riau sudah punya Peraturan Gubernur (pergub) Nomor 77 tahun 2020 yang mengatur penetapan harga sawit untuk petani plasma, petani swadaya, dan harga sisa cangkang.

"Riau sudah sangat maju, kita lihat dengan adanya pergub itu, sudah mengatur sampai harga cangkang. Ini yang mau kita pelajari," kata usai bertemu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, di Pekanbaru.

Benny juga mengaku kagum karena Riau sudah melakukan penetapan harga TBS setiap pekan. "Di Sumatera Barat, penetapan harga sawit baru dilakukan dua kali dalam sebulan," sebutnya. 

Dia terang-terangan mengaku ingin mengadopsi Pergub Riau Nomor 77 Tahun 2020 itu. Menurutnya, isinya sudah sangat sempurna untuk diimplementasikan juga di Sumatera Barat. 

"Karena sudah jauh lebih baik dari Sumatera Barat, kami akan mengadopsi apa yang ada di Riau," katanya. 

"Kami juga mengucapkan selamat kepada Riau yang sudah memiliki regulasi, kemudian semuanya punya komitmen. Makanya kami ke sini, mudah-mudahan nanti bisa kami tularkan ke Sumatera Barat," imbuhnya. 

Zulfadli sendiri sangat senang dan menyambut baik kedatangan tim dari Pemprov Sumatera Barat. Dia mengaku sudah membagikan semua informasi penting terkait pergub tata niaga sawit itu. 

"Pekan lalu sudah datang juga dari Pemprov Sumatera Selatan. Kalau tak ada halangan, bulan ini juga Pemprov Papua Barat dan Kalimantan Barat akan datang kemari," ungkapnya.