https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Soal Harga TBS, Pemprov Bengkulu Tak Berdaya Bikin Pabrik

Soal Harga TBS, Pemprov Bengkulu Tak Berdaya Bikin Pabrik

TBS sawit milik petani Kabupaten Siak, Riau. (Sahril/Elaeis)


Bengkulu, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu semakin anjlok hingga menyentuh angka Rp 1.470 per Kg di tingkat pabrik.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sendiri tak berdaya menerapkan harga yang sudah disepakati bersama perusahan dan pabrik sawit beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan juga mengakui kondisi harga sawit saat ini tidak normal lagi. 

"Sebetulnya, kalau kita pikir-pikir, saat ini pabrik bisa membeli TBS saja sudah bersyukur," kata Ricky kepada elaeis.co, kemarin.

Kondisinya saat ini, di Bengkulu tidak semuanya pabrik minyak sawit mentah membeli TBS dari petani. Jika pun ada pabrik yang  membuka pembelian, sudah pasti antrean truk pengangkut TBS mengular sepanjang-panjangnya.
 
"Tak banyak sekarang pabrik di sini yang membeli TBS. Pabrik diperkirakan kembali membeli TBS kalau CPO sudah bisa dijual," ujarnya.

Ricky mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke setiap pabrik kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Rata-rata penampungan CPO milik pabrik telah penuh. Bahkan kadar asam CPO yang telah ditimbun beberapa minggu menurun sampai 52 persen. Hal ini juga berdampak pada kualitas CPO yang akan dijual.

"Tangki-tangki sudah banyak penuh," kata Ricky.

Menurutnya, sulitnya penjualan CPO karena sebelumnya terkendala kebijakan larangan ekspor. Walau pemerintah telah mengumumkan kebijakan itu dicabut, ternyata tidak sepenuhnya juga dibuka, hanya 50 persen saja. Sementara 50 persen sisanya masuk dalam kebijakan domestic market obligation (DMO) dalam negeri.

"Menurut GAPKI, untuk produsennya juga terlalu ribet meski 50 persen ekspor sudah dibuka," kata dia.

Karena itu, lanjutnya, Pemprov saat ini tidak bisa banyak mengambil sikap. Sebab, semua kebijakan ekspor berada di tangan pemerintah pusat. 

"Tinggal lagi kita berharap, saat ini pabrik bisa kembali menjual CPO secara lancar dan dengan harga tinggi, supaya harga TBS juga kembali membaik," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :