Berita / Internasional /
Soal Minyak Nabati, RI Mestinya Pimpin Pasar, Bukan Ngikuti Eropa
Pekanbaru, Elaeis.co - Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy (PASPI), Tungkot Sipayung mengatakan, sejak tahun 2006, Indonesia merupakan raja minyak sawit dunia. Buktinya sampai saat ini, 58 persen minyak sawit Indonesia untuk dunia.
Namun apa daya, sampai sekarang Indonesia harus mengikuti aturan main Eropa di pasar dunia.
"Seharusnya, Indonesia jadi memimpin genderang pasar minyak nabati dunia, bukan mengikuti genderang Eropa. Karena kita terbesar, maka kita lah yang mestinya mempengaruhi dinamika pasar dunia," kata Tungkot dalam wabinar yang ditengok Elaeis.co, Sabtu (4/9).
Alasannya Indonesia menjadi pengendali pasar dunia kata Tungkot karena minyak sawit adalah pemain minyak nabati terbesar di dunia.
"Ada empat minyak nabati dunia, yaitu; minyak sawit, kedelai, Rapeseed dan Sunflower. Yang terbesar itu minyak sawit, pangsa 44 persen," kata Tungkot.
Menurut Tungkot, Indonesia terlambat sebagai pengendali pasar minyak nabati dunia, karena di masa lalu terlambat mengembangkan industri-industri hilir atau hilirasi di dalam negeri.
Jadi, tiga jalur hilirisasi sangat penting dan menentukan dinamika pasar dunia yang dipimpin Indonesia. Tungkot menyebut, kalau Indonesia berhasil pada tiga jalur itu, maka bisa memimpin pasar minyak nabati dunia.
Adapun tiga jalur itu yakni Oleofood, Oleokimia dan Biofuel. Jalur Oleofood ini merupakan minyak sawit bisa dijadikan bahan pangan seperti minyak goreng, margarine, Cocos butter substitute. Terus Jalur Oleofood ini, minyak sawit juga bisa dibikinkan micronutrien yang didalamnya ada vitamin A dan E.
Lalu, kata Tungkot, minyak sawit melalui jalur Oleokimia cukup besar bisa dibikinkan, seperti bisa membuat bioplastik, biosurfaktan, biolubrikan, oleokimia lain berbasis minyak, dan produk oleokimia berbasis biomaterial/biomassa.
"Terus, dari jalur Biofuel, kita bisa hasilkan biodiesel/fama yang sudah kita nikmati saat ini. Lalu bisa hasilkan, biohidrokarbon, diesel sawit, bensin sawit, avtur sawit, biolistrik sawit, bioetanol, biogas, biodesel alga dan lain-lain," kata dia.
Komentar Via Facebook :