Berita / Nasional /
Soal Penggunaan Pupuk Organik, Apkasindo Paser: Jangan Hanya Menggaung di Tingkat Atas
Kaltim, elaeis.co - Permintaan Presiden Joko Widodo soal pengurangan ketergantungan terhadap pupuk kimia dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik bagi para petani disambut baik oleh banyak pihak.
Tidak terkecuali oleh para petani kelapa sawit. Setidaknya hal itu diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Aliyadi.
"Bagus, bahkan saya menilai sangat bagus," kata Aliyadi kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Rabu (2/5).
Selain dari sisi analisa ekonomi penggunaan pupuk organik lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia, menurut Aliyadi, pupuk organik juga mampu mempertahankan tingkat kesuburan tanah.
Tapi, menurut Aliyadi, kebijakan seperti itu seyogianya diikuti dengan implementasi di lapangan, dan tidak hanya bermain pada tataran teori belaka.
"Saya cemasnya hanya menggaung di tingkat atas tanpa tindak lanjut sama sekali di tingkat bawah," sebut Aliyadi.
Aliyadi bukan tanpa dasar berkata demikian. Dijelaskan, di kawasannya, Paser, Kaltim, ia mengaku tidak menemukan industri pupuk organik yang dikelola oleh BUMN/BUMD.
"Kalau kebijakan itu dimasifkan, dan para petani sudah beralih ke pupuk organik, bagaimana mendapatkan pupuk organik untuk kebutuhan kebun?" ujarnya mempertanyakan.
Dalam konteks kasus di Paser, menurut Aliyadi, pupuk organik yang digunakan para petani --termasuk petani kelapa sawit-- didapatkan dari industri rumahan, dengan skala produksi yang sangat terbatas.
Aliyadi menyarankan, bila pemerintah memasifkan penggunaan pupuk organik, mesti diikuti dengan langkah penyiapan industri pupuk organik dengan tingkat produksi yang sesuai dengan kebutuhan.
"Agar harganya tetap bisa terjangkau," tutup Aliyadi.
Komentar Via Facebook :